Penyimpangan keuangan di KTM telah menciptakan gelombang yang melanda industri sepeda motor secara luas, mempengaruhi berbagai perusahaan dan pekerja di seluruh bidang. Dampaknya terasa pada tim-tim MotoGP yang harus keluar dari olahraga, pabrik-pabrik kecil yang kehilangan klien, dan pekerja yang kehilangan pekerjaan. Meskipun KTM mengalami kesulitan keuangan dan diselamatkan dari kebangkrutan oleh Bajaj, perusahaan lain seperti MV Agusta berhasil bertahan dari tekanan tersebut.
Pada pertengahan tahun lalu, MV Agusta membeli saham mayoritas di perusahaan, namun akhir tahun mereka juga merasakan kesulitan keuangan. Akibatnya, kontrol perusahaan dikembalikan kepada keluarga Saradov, meskipun tak banyak yang terjadi sejak saat itu kecuali pemindahan kantor pusat desain ke Varese. Namun, kini MV Agusta mulai kembali ke sorotan dengan pengumuman pembuatan sepeda motor baru dan proses pengalihan kepemilikan kepada Art of Mobility mendekati tahap akhir.
MV Agusta juga sedang melakukan ekspansi internasional dengan membuka kantor regional di Eropa, Amerika, Oseania, dan Asia. Mereka juga berencana untuk meningkatkan rantai pasokan suku cadang dengan tujuan mengirim barang dalam waktu tujuh hari setelah pemesanan. Tidak hanya itu, MV Agusta juga dalam tahap pengembangan sepeda motor baru yang dijadwalkan akan diluncurkan sebelum EICMA 2025, menunjukkan komitmen mereka terhadap inovasi dan pengembangan produk.
Sebagai salah satu merek sepeda motor yang dikenal dengan desain dan kinerja canggihnya, MV Agusta terus melangkah maju dengan mengerjakan platform mesin baru yang akan memperkenalkan standar baru untuk performa tinggi di industri sepeda motor. Antusiasme terhadap produk-produk terbaru dari MV Agusta semakin tinggi, terutama dengan reputasinya yang mendapat pengakuan dari pembalap Formula 1, Lewis Hamilton, yang sudah memesan jajaran sepeda motor edisi terbatas dari perusahaan ini. Ini menjanjikan masa depan yang cerah bagi MV Agusta dan para penggemar sepeda motor di seluruh dunia.