Fakta Fasilitas Nuklir Iran sebagai Sasaran Serang Israel

by -9 Views

Israel telah melancarkan serangan terhadap Iran dengan target berupa fasilitas nuklir, markas militer, dan permukiman di Teheran. Upaya ini disebut sebagai langkah pencegahan untuk menghentikan ambisi nuklir Iran. Ledakan dilaporkan terjadi di beberapa lokasi, termasuk di fasilitas pengayaan uranium utama Natanz. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjelaskan bahwa serangan dilakukan untuk menghalangi Iran dalam pengembangan bom nuklir.

Operasi militer yang dinamai Operasi Rising Lion tersebut bertujuan untuk memukul mundur ancaman Iran terhadap Israel. Israel menargetkan ilmuwan Iran yang terlibat dalam program nuklir, rudal balistik, dan pengayaan uranium di Natanz. Sebuah pejabat militer Israel mengungkapkan bahwa mereka menyerang puluhan target, termasuk fasilitas di Natanz, yang diyakini memiliki cukup bahan untuk membuat 15 bom nuklir dalam beberapa hari.

Fasilitas nuklir Natanz terdiri dari Pabrik Pengayaan Bahan Bakar (FEP) bawah tanah dan Pabrik Pengayaan Bahan Bakar Pilot (PFEP) di atas tanah. FEP dapat menampung 50 ribu sentrifugal dengan sebagian berfungsi memurnikan uranium hingga tingkat 5 persen. Sementara itu, PFEP digunakan untuk memperkaya uranium hingga 60 persen. Diplomat yang familiar dengan Natanz menyebut bahwa FEP berlokasi sekitar tiga lantai di bawah tanah.

Kerusakan pada fasilitas nuklir Natanz bisa berdampak melalui berbagai cara, termasuk serangan udara dan gangguan listrik. Sebelumnya, Iran telah mengalami kerusakan akibat serangan pada April 2021 yang disebut sebagai tindakan Israel. Langkah Israel ini menjadi sorotan dalam hubungan bilateral dan berdampak pada ketegangan di kawasan Timur Tengah.

Source link