Israel terus melakukan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran dengan target terbaru di pusat pengayaan uranium Natanz. Rafael Grossi, Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), mengkonfirmasi adanya kontaminasi radiologis dan kimia akibat kerusakan fasilitas tersebut. Meskipun begitu, ia memastikan bahwa radiasi tersebut masih dapat dikendalikan dan tidak meluas.
Dalam laporannya kepada Dewan Keamanan PBB, Grossi menyebutkan bahwa sejumlah sentrifugal di Natanz kemungkinan rusak akibat serangan. Meskipun demikian, tidak ada indikasi bahwa ruang pengayaan bawah tanah terkena dampak langsung. Kompleks nuklir ini berlokasi sekitar 250 kilometer di selatan Tehran dan merupakan fasilitas pengayaan uranium terbesar milik Iran.
Para analis menilai bahwa lokasi tersebut digunakan untuk pengembangan teknologi sentrifugal pengayaan uranium, yang merupakan teknologi utama dalam produksi bahan bakar nuklir. Selain Natanz, Iran juga melaporkan adanya serangan di dua fasilitas nuklir lainnya, termasuk pabrik pengayaan bahan bakar di Fardo dan kompleks nuklir di Isfahan. Grossi menyatakan bahwa saat ini, informasi yang cukup tentang aktivitas militer di sekitar kedua fasilitas tersebut masih belum cukup jelas.
