Generasi muda dengan semangat perubahan mulai muncul di tengah politik nasional yang semakin memanas. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan tokoh muda Gen-Z, Arwin Welhalmina, menjadi contoh dari generasi baru yang tidak takut menghadapi tantangan politik. Posisi Gibran sebagai Wakil Presiden diuji oleh sejumlah purnawirawan TNI yang meragukan kelayakannya karena usia yang masih muda. Meskipun ada desakan pemakzulan terhadap Gibran, tetapi ada pula penolakan terhadap langkah tersebut yang datang dari kalangan muda, seperti Arwin. Menurut Arwin, upaya pemakzulan terhadap Gibran tidak beralasan secara hukum dan merupakan manuver politik kekuasaan belaka.
Arwin menegaskan bahwa Prabowo-Gibran adalah pemenang sah Pilpres 2024 dan keputusan final Mahkamah Konstitusi memperkuat kemenangan mereka. Hal ini mengonfirmasi bahwa narasi pemakzulan terhadap Gibran tidak memiliki dasar hukum. Kehadiran Gibran sebagai Wakil Presiden mencerminkan perkembangan baru dalam demokrasi Indonesia, di mana generasi muda bukan lagi hanya menjadi objek politik tetapi juga aktor utama. Arwin, sebagai tokoh muda, menekankan pentingnya menjaga demokrasi agar tetap sehat dan beretika.
Keberanian Gibran dan Arwin dalam menghadapi tantangan politik menjadi contoh bahwa politik bukan hanya milik yang senior dan berpengalaman. Generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga demokrasi dan memperjuangkan nilai-nilai positif dalam politik. Semangat untuk mewarisi politik yang sehat dan menolak konflik dan dendam menjadi fokus bagi Arwin dan generasi muda lainnya. Pada akhirnya, mereka mengajak untuk menjaga demokrasi dengan akal sehat dan menolak kemarahan yang tidak produktif dalam berpolitik.