Dunia bulutangkis Indonesia tengah berduka atas kepergian salah satu legenda, Tan Joe Hok, yang wafat di usia 87 tahun. Kabar tersebut memilukan hati para pecinta bulutangkis Tanah Air. Tan Joe Hok dikenal sebagai pahlawan olahraga Indonesia yang meninggal dunia pada tanggal 2 Juni 2025 di Rumah Sakit Medistra, Jakarta. Penyampaian informasi pertama kali datang dari mantan atlet nasional, Yuni Kartika, melalui akun Instagram pribadinya. Kehilangan Tan Joe Hok bukan hanya dirasakan oleh dunia olahraga, tetapi juga oleh seluruh masyarakat Indonesia. Profil singkat sosok ini mencerminkan dedikasi dan semangat juangnya dalam mengharumkan nama Indonesia di kancah global.
Tan Joe Hok, atau Hendra Kartanegara, merupakan salah satu tokoh besar dalam sejarah bulutangkis Indonesia. Ia adalah bagian dari “Tujuh Pendekar Bulu Tangkis Indonesia” yang membawa prestasi gemilang bagi Indonesia. Keberhasilan Tan Joe Hok terlihat dalam berbagai turnamen bergengsi, seperti All England dan Asian Games. Ia juga merupakan bagian dari tim Indonesia yang berhasil mempertahankan gelar juara Piala Thomas pada tahun 1958, 1961, dan 1964. Keberhasilan ini menandai dominasi Indonesia dalam bulutangkis dunia saat itu.
Selain karir gemilang sebagai atlet, Tan Joe Hok juga menempuh pendidikan tinggi di luar negeri dan aktif sebagai pelatih setelah pensiun. Dedikasinya terhadap bulutangkis tetap kuat, dan ia terus memberikan inspirasi kepada generasi muda. Berbagai prestasi dan kontribusi yang ia berikan membuatnya dihormati dan diakui oleh pemerintah. Tan Joe Hok adalah pahlawan dan ikon bulutangkis sejati Indonesia yang akan selalu dikenang.