Air sumur di rumah yang tadinya jernih dapat berubah menjadi keruh, terutama saat musim kemarau tiba. Musim kemarau di Indonesia berlangsung dari akhir April hingga Juni, mencapai puncaknya pada Juni hingga Agustus, seperti dilansir oleh situs web BMKG tahun 2025. Pada periode ini, kondisi serta volume air seringkali menjadi kritis. Meskipun tidak semua penyebab air keruh berkaitan langsung dengan musim kemarau, kondisi panas dan kering dapat memperburuk permasalahan yang ada.
Salah satu penyebab air sumur menjadi keruh adalah kerusakan pada dinding sumur. Retakan atau kerusakan pada dinding sumur dapat menyebabkan tanah dan partikel kecil masuk ke dalam air, membuatnya tidak layak digunakan. Pemasangan pipa yang terlalu dekat dengan dasar sumur juga berisiko menyedot endapan lumpur yang menumpuk di dasar, mengakibatkan air yang seharusnya jernih menjadi keruh. Penurunan muka air tanah selama musim kemarau juga dapat menyebabkan sedimen atau lumpur yang ada di dasar sumur naik dan membuat air terlihat keruh.
Kontaminasi air sumur juga bisa terjadi karena pipa logam atau besi yang sudah berumur rentan berkarat. Karat ini dapat larut ke dalam aliran air dan mengubah warna serta aroma air. Untuk mencegah hal ini, disarankan untuk menggunakan pipa uPVC Vinilon yang bebas timbal, anti-karat, dan tahan lama. Memahami penyebab air keruh dan memilih sistem perpipaan yang tepat seperti Vinilon dapat membantu memastikan kualitas air sumur tetap terjaga saat musim kemarau.