Upaya Cegah Karhutla: BMKG Modifikasi Cuaca Riau di Musim Kemarau

by -19 Views

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Riau pada 1-7 Mei sebagai langkah mitigasi terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah gambut Riau menjelang musim kemarau. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa tujuan dari OMC adalah untuk mempercepat turunnya hujan guna membasahi dan menjaga kelembapan lahan gambut, karena lahan gambut yang kering cenderung mudah terbakar dan sulit dipadamkan.

Menurut Dwikorita, terdapat 10 kabupaten/kota di Riau yang telah menetapkan status siaga darurat Karhutla karena munculnya 144 titik panas dan terbakarnya 81 hektare lahan. Operasi OMC ini bertujuan untuk mencegah meluasnya kebakaran dengan menjaga area gambut tetap basah. Hingga 4 Mei 2025, sudah dilakukan empat sorti penyemaian awan dengan total 3,2 ton bahan semai berupa garam (NaCl) dalam rangka modifikasi cuaca.

Wilayah target OMC difokuskan pada pesisir timur bagian utara dan selatan Provinsi Riau, yang rentan terhadap kebakaran. Berdasarkan sistem peringatan dini BMKG, musim kemarau di Riau telah dimulai sejak April dan diprediksi mencapai puncaknya antara Juni hingga Agustus 2025. Provinsi Riau mengalami dua kali musim kemarau dalam setahun, sehingga risiko Karhutla di sana lebih tinggi dibandingkan wilayah lain.

Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, mengatakan bahwa OMC kini tidak hanya bertujuan untuk pemadaman tetapi juga sebagai langkah mitigasi dan pencegahan dini. Data BMKG menunjukkan penurunan tajam jumlah hotspot dan luas lahan terbakar dari tahun 2019 hingga 2023. Pelaksanaan OMC di Riau merupakan hasil kolaborasi antara berbagai pihak termasuk BMKG, BNPB, TNI Angkatan Udara, operator swasta, dan pemangku kepentingan lainnya. Operasi ini menggunakan pesawat Cessna Caravan 208B yang dimodifikasi khusus untuk penyemaian awan.

Source link