Menurut pendiri Microsoft, Bill Gates, Bumi menghadapi krisis iklim yang memerlukan teknologi bersih untuk mencegah kehancuran. Salah satu penyebab krisis iklim adalah emisi karbon tinggi sebagai akibat dari penggunaan energi kotor. Gates menekankan pentingnya mengurangi emisi karbon untuk mengatasi masalah tersebut.
Salah satu cara yang disarankan oleh Gates untuk mengurangi emisi karbon adalah dengan menggunakan energi nuklir sebagai alternatif energi bersih. Meskipun penggunaan energi nuklir membutuhkan biaya yang tinggi, Gates terus berupaya untuk membuatnya lebih terjangkau. Melalui perusahaannya, TerraPower, Gates fokus pada pengembangan reaktor nuklir generasi keempat yang diharapkan dapat mengurangi biaya pembangunan.
Gates juga menjelaskan bahwa sejumlah negara sudah mulai melirik energi nuklir sebagai sumber listrik mereka. Namun, biaya pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir masih menjadi hambatan. Dengan reaktor nuklir TerraPower yang direncanakan akan beroperasi pada 2030 di Wyoming, Amerika Serikat, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi listrik yang tinggi.
Meskipun energi nuklir dianggap sebagai energi bersih karena menghasilkan sedikit atau tidak ada emisi karbon dioksida, penggunaannya tetap kontroversial dan dianggap berbahaya. Organisasi nirlaba, Greenpeace, menilai bahwa tenaga nuklir bukanlah solusi untuk mengatasi krisis iklim. Namun, Gates tetap optimis bahwa energi nuklir dapat menjadi bagian dari solusi untuk mengurangi emisi karbon dan menyelamatkan Bumi dari krisis iklim.
