Masih ada potensi hujan di beberapa wilayah awal bulan Mei, meskipun musim kemarau mulai mendekat. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), masa peralihan menuju kemarau memiliki ciri khas cuaca cerah, suhu udara yang relatif tinggi, dan kelembapan udara yang lebih rendah. Meskipun cuaca cerah mulai mendominasi, pembentukan awan konvektif masih bisa terjadi di beberapa wilayah dan memicu hujan sedang hingga lebat.
Analis cuaca BMKG menyatakan bahwa pada awal bulan Mei 2025, hujan dengan intensitas tinggi masih mungkin terjadi di sebagian Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua. Meskipun secara umum kondisi cuaca cenderung cerah, tetapi fenomena konvektif masih bisa memicu hujan di sejumlah wilayah. Data BMKG juga mencatat adanya hujan sedang hingga lebat dalam beberapa hari terakhir di berbagai daerah.
Sejumlah wilayah yang mencatat curah hujan tinggi antara lain Riau, Surabaya, dan Sorong. BMKG menyarankan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir. Selain itu, penting untuk menjaga kesehatan, kecukupan cairan tubuh, dan membatasi aktivitas di luar ruangan di bawah paparan sinar matahari langsung, terutama pada siang hari. Sebuah langkah antisipatif yang ditekankan oleh BMKG sebagai upaya menjaga kesejahteraan dan keamanan masyarakat dari potensi dampak buruk akibat cuaca yang tidak menentu.
