Penderita Asma dan Mitos Mereka dalam Berolahraga
Masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa penderita asma sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik berat, termasuk olahraga. Mereka khawatir bahwa melakukan aktivitas seperti berlari, berenang, atau bersepeda akan memicu gejala asma seperti sesak napas, batuk, dan napas berbunyi. Namun, menurut dr. Arief Bakhtiar, seorang dokter spesialis paru, pandangan ini tidak sepenuhnya benar. Bahkan, aktifitas olahraga justru memiliki banyak manfaat bagi penderita asma selama dilakukan dengan benar dan tepat.
Asma adalah penyakit kronis yang menyerang saluran pernapasan. Gejala muncul akibat penyempitan dan peradangan pada saluran napas, membuat penderitanya kesulitan bernapas terutama saat terpapar pemicu tertentu seperti debu, udara dingin, asap rokok, atau aktivitas fisik berlebihan. Namun, hal ini tidak berarti bahwa penderita asma tidak boleh berolahraga sama sekali.
Faktanya, ada banyak atlet dunia yang juga menderita asma tetapi tetap bisa berprestasi, seperti Paula Radcliffe, David Beckham, dan Michael Phelps. Menurut dr. Arief, olahraga tidak hanya aman bagi penderita asma, tetapi juga sangat bermanfaat karena bisa meningkatkan fungsi paru-paru, membuat pernapasan lebih kuat dan efisien, serta membuat tubuh lebih tahan terhadap serangan asma.
Dr. Arief menekankan pentingnya mengetahui batas tubuh sendiri dan memilih olahraga yang tepat. Ada beberapa jenis olahraga yang direkomendasikan untuk penderita asma, antara lain berenang, yoga, pilates, jalan kaki, bersepeda santai, dan senam ringan. Jenis olahraga intensitas tinggi dan membutuhkan stamina besar dalam waktu singkat sebaiknya dihindari, karena bisa memicu gejala asma jika tidak dipersiapkan dengan baik.
Jadi, bagi penderita asma, tetap berolahraga secara teratur dengan jenis olahraga yang tepat bisa memberikan banyak manfaat dan membantu mengendalikan gejala penyakit ini. Jangan biarkan mitos tentang olahraga dan asma menghambat Anda untuk tetap aktif dan sehat.