Aplikasi World App mencuri perhatian warganet dengan iming-iming imbalan finansial hingga Rp800 ribu hanya dengan pemindaian retina mata. Uniknya, ada antrean panjang di gerai ‘World’ yang terletak di Narogong, Bekasi Timur. Aplikasi ini adalah karya CEO OpenAI, Sam Altman, yang juga dikenal sebagai perusahaan di balik ChatGPT. World App memiliki empat layanan utama, yaitu World ID, World App, World Coin, dan World Chain. World ID berfungsi sebagai alat verifikasi online untuk memastikan keaslian manusia. Sedangkan World App berguna untuk menyimpan World ID dan menyediakan akses ke aset digital, termasuk uang digital.
Di sisi lain, terdapat World Chain yang merupakan blockchain untuk kepentingan manusia sejati. World Chain dianggap sebagai platform tanpa perlu izin, open source, dan didesain untuk kepentingan komunitas. Sedangkan World Coin adalah mata uang kripto yang dapat digunakan di dalam jaringan World. Meskipun begitu, keberadaan World App tidak luput dari kontroversi. Pada Desember 2024, lembaga pengawas data Spanyol mendorong World Coin untuk menghapus data pemindaian retina mata yang telah dikumpulkan karena melanggar regulasi Uni Eropa. Beberapa masalah privasi juga muncul terkait proyek Sam Altman ini.
Investigasi dari MIT Technology Review pada tahun 2022 menunjukkan bahwa World Coin masih belum mencapai tujuan mulia dan masih terus mengumpulkan data biometrik sensitif dengan imbalan uang tunai. Beberapa desa di Jawa Barat menjadi sasaran pengumpulan data tersebut, bahkan dengan kerja sama dengan aparat desa. Tools for Humanity baru-baru ini memasuki pasar Indonesia pada Februari 2025, setelah beroperasi selama beberapa tahun untuk menyebarluaskan konsep mereka. World App mengambil pendekatan yang berbeda di setiap negara untuk menarik pengguna, termasuk memberikan hadiah Airpods bagi penduduk Sudan yang bersedia untuk melakukan pemindaian retina mata mereka.