China diprediksi akan mendapatkan keuntungan dari kebijakan perang dagang Presiden Amerika Serikat yang merembet ke industri chip. Trump mengenakan syarat agar perusahaan teknologi seperti Nvidia dan Advanced Micro Devices (AMD) dapat mengekspor produk chip ke China, namun hal ini justru diperkirakan akan menguntungkan China. Para pakar memperkirakan bahwa China akan mengalami inovasi karena kesulitan dalam mendapatkan pasokan chip dari AS, yang pada akhirnya akan mendorong perkembangan teknologi chip di negara tersebut.
Sejumlah analis, termasuk Jack Gold dari J.Gold Associates, menyatakan bahwa Pemerintah AS sebenarnya sedang memberikan keuntungan besar kepada China dengan langkah ini. Mereka berpendapat bahwa China, ketika sudah kompetitif, akan mulai mengekspor chip ke pasar global dan menjadi pesaing yang serius bagi perusahaan chip AS. Nvidia dan AMD, dua perusahaan ternama di Silicon Valley yang menghasilkan chip, diprediksi akan terkena dampak dari kebijakan Trump yang mewajibkan lisensi ekspor sebelum mereka dapat mengekspor chip ke China.
Pendapat lainnya mengindikasikan bahwa kebijakan Trump ini sebenarnya dapat merugikan AS, dengan China mampu mengembangkan industri chip mereka sendiri dan mencuri pasar dari AS. Langkah ini juga diyakini akan membantu China dalam menggenjot upaya mereka untuk mendominasi pasar chip dan memimpin pasar microprocessor dan GPU global. Dalam konteks ini, kebijakan Trump juga dituding dapat membahayakan kompetitivitas perusahaan AS secara keseluruhan, dengan negara lain lebih memilih chip buatan China karena hambatan yang diberlakukan AS.
Menurut para analis, hal ini tidak hanya mendorong inovasi dan pertumbuhan industri chip China, tetapi juga memberikan tantangan signifikan bagi perusahaan teknologi AS. Diharapkan bahwa dengan pembatasan ekspor chip ke China, AS dapat mempertahankan dominasi mereka dalam industri chip global.