Seorang wanita di Amerika Serikat bernama Poppy dilaporkan mengalami pendarahan menstruasi terus-menerus selama sekitar 1000 hari. Poppy telah menjalani pemeriksaan oleh berbagai dokter namun menstruasinya tidak kunjung berhenti. Selain pendarahan yang berkelanjutan, ia juga merasakan nyeri pada otot dan tulang, serta mengalami sakit kepala dan mual secara terus-menerus.
Menstruasi normal biasanya terjadi setiap 28 hari dengan durasi perdarahan sekitar tiga hingga tujuh hari setiap bulan. Namun, kasus Poppy yang mengalami menstruasi ekstrem membuatnya mencari jawaban dari banyak dokter tanpa hasil yang jelas. Penderitaan yang ia rasakan akibat pendarahan yang terus menerus disertai sakit kepala dan mual membuatnya semakin resah.
Pada hari ke-950 pendarahan yang berlangsung tanpa henti, Poppy menemukan bahwa ia memiliki kondisi langka yang disebut rahim bikornuata. Kondisi ini terjadi pada sebagian kecil wanita di dunia, di mana rahim memiliki bentuk seperti hati, berbeda dengan kebanyakan rahim yang berbentuk buah pir. Kedua rahim pada kasus rahim bikornuata tidak berkembang sepenuhnya seperti pada rahim normal, sehingga menciptakan dua rongga terpisah di dalam rahim.
Rahim bikornuata adalah kondisi bawaan yang terbentuk dalam minggu-minggu awal kehamilan. Gejala yang muncul bisa bervariasi, mulai dari pendarahan menstruasi berlebihan, hingga komplikasi kehamilan seperti persalinan prematur. Dengan kondisi yang dialami Poppy, menjelaskan pentingnya pemahaman mengenai kondisi langka ini menjadi hal yang utama.