Telkom, salah satu operator telekomunikasi ternama, menyebut bahwa pihaknya tetap memperhatikan dampak dari kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden Trump terhadap industri telekomunikasi. Sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merupakan bagian dari pemerintah, Telkom berkomitmen untuk mengikuti langkah-langkah yang ditetapkan oleh pemerintah dalam menanggapi kebijakan tarif tersebut. Dalam sebuah acara di Jakarta, Andri Herawan Sasoko, selaku VP Corporate Telecommunication Telkom, menjelaskan bahwa pihaknya secara aktif mempertimbangkan bagaimana pemerintah merespons situasi perang dagang yang sedang terjadi.
Andri juga menekankan bahwa Telkom terus melakukan evaluasi terhadap kemungkinan dampak yang mungkin timbul akibat tarif yang diberlakukan oleh Trump. Meskipun belum ada detail mengenai dampak yang pasti, Telkom tetap berupaya untuk terus melakukan review dan akan segera menginformasikan hasilnya. Selain itu, Andri juga menyatakan bahwa Telkom tidak terpengaruh oleh relaksasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang sedang diperbincangkan, karena vendor-vendor yang digunakan Telkom sudah memenuhi persyaratan yang diperlukan.
Pemerintah AS menerapkan tarif imbal balik sebesar 32 persen terhadap produk ekspor Indonesia, selain tarif global sebesar 10 persen yang berlaku untuk semua barang yang masuk ke AS. Pemerintah Indonesia saat ini tengah berupaya untuk melakukan negosiasi guna merespons kebijakan tersebut dengan menyusun paket perundingan Non-Tarif Measure (NTMs) melalui relaksasi aturan TKDN di sektor TIK terhadap Amerika Serikat. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kebijakan tarif resiprokal 32 persen yang diterapkan oleh Amerika Serikat terhadap Indonesia. Artinya, Telkom dan industri telekomunikasi lainnya perlu memperhatikan perkembangan ini dan siap mengikuti arahan pemerintah dalam menghadapinya. Tidak hanya itu, Telkom juga terus melakukan evaluasi terhadap kemungkinan dampak yang mungkin timbul akibat kebijakan tersebut, sehingga dapat mempersiapkan langkah-langkah yang tepat untuk menghadapi situasi yang sedang berkembang.