Beberapa pakar berpendapat bahwa serigala yang dihasilkan oleh Colossal Bioscience melalui rekayasa genetik bukanlah Dire Wolf, melainkan serigala abu-abu dengan karakteristik yang mirip dengan Dire Wolf. Dalam pengumuman yang dilakukan pada Senin, para ilmuwan mengungkapkan bahwa mereka telah berhasil “menghidupkan kembali” serigala yang telah punah dengan rekayasa genetika. Mereka membagikan gambar tiga anak serigala berwarna putih salju yang mereka klaim sebagai tanda “pengembalian dari kepunahan pertama di dunia.” Serigala Dire, yang dikenal karena popularitasnya dalam serial televisi “Game of Thrones,” punah pada akhir zaman es terakhir. CEO Colossal Ben Lamm menyatakan bahwa perusahaannya telah berhasil menciptakan anak serigala Dire yang sehat dan menghidupkan kembali predator ini setelah lebih dari 10.000 tahun punah. Namun, sejumlah ahli menyatakan bahwa terminologi yang digunakan oleh Colossal untuk mendeskripsikan temuan mereka terbilang menyesatkan. Mereka menyebutkan bahwa sesungguhnya yang dihasilkan Colossal adalah hibrida, bukan serigala yang sebenarnya telah punah. Para ilmuwan menggunakan DNA dari fosil serigala prasejarah untuk menghasilkan anak serigala ini, dan hasil penelitian menunjukkan bahwa serigala abu-abu dipilih sebagai donor sel telur untuk “mengembalikan” Dire Wolf. Studi evolusi menunjukkan bahwa serigala Dire terpisah dari serigala modern sekitar 6 juta tahun yang lalu, membentuk kelompok yang berbeda sepenuhnya. Profesor zoologi Philip Seddon dari University of Otago menyatakan bahwa serigala Afrika mungkin memiliki hubungan yang lebih dekat dengan serigala Dire. Itulah ulasan tentang kontroversi mengenai keaslian serigala yang dihidupkan kembali oleh Colossal Bioscience.
Pakar Klarifikasi Serigala Purba Hibrida: Mitos vs Fakta
