Intermitten Fasting vs Defisit Kalori: Cara Terbaik Turunkan BB Post Lebaran

by -19 Views

Setelah Hari Raya Idul Fitri, tidak jarang berat badan mengalami kenaikan drastis, bahkan hingga 2x lipat dari sebelumnya. Kondisi ini tentu menjadi perhatian, terutama bagi yang memiliki agenda penting setelah lebaran, seperti menikah. Kenaikan berat badan yang signifikan mendorong banyak orang untuk mencoba berbagai metode diet guna menurunkan berat badan. Diantara pilihan yang dianggap efektif adalah intermitten fasting dan defisit kalori. Namun, dari kedua jenis diet tersebut, mana yang lebih ampuh dalam menurunkan berat badan?

Sebuah penelitian yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Colorado menemukan bahwa intermitten fasting lebih efektif dalam menurunkan berat badan secara signifikan dibandingkan dengan defisit kalori. Melalui jenis intermitten fasting 4:3, di mana seseorang dapat makan bebas selama 4 hari dan hanya pembatasan kalori intens selama 3 hari dalam seminggu, terbukti mampu menurunkan berat badan rata-rata 7,6 persen dalam setahun, lebih tinggi dibandingkan dengan defisit kalori harian yang hanya sebesar 5 persen.

Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa intermitten fasting dapat memberikan hasil metabolik yang baik bagi peserta seperti tekanan darah sistolik, kadar kolesterol lipoprotein total dan kepadatan rendah, serta kadar glukosa puasa yang optimal. Meskipun penelitian sebelumnya telah membandingkan intermitten fasting dengan defisit kalori, hasil penelitian terbaru ini menegaskan bahwa intermitten fasting lebih efektif dalam menurunkan berat badan. Dengan demikian, intermitten fasting dapat menjadi alternatif diet yang terbukti efektif bagi mereka yang kesulitan menurunkan berat badan.

Source link