Australia mengalami tahun terpanas dalam 12 bulan terakhir dengan suhu tertinggi sejak catatan seabad lalu. Dalam periode antara April 2024 hingga Maret 2025, suhu bahkan meningkat hingga 1,61 derajat Celcius di atas rata-rata. Menurut ahli iklim senior pemerintah, Simon Grainger, tren panas ini mengikuti pola yang sama dengan yang terjadi di berbagai belahan dunia. Sejak sekitar April 2023, suhu global telah jauh lebih hangat daripada sebelumnya, dan ini mencapai puncak pada Maret sebagai bulan terpanas. Grainger menyebut bahwa suhu bisa melebihi 2 derajat Celcius di atas rata-rata.
Australia Barat khususnya mengalami kondisi gelombang panas yang intens, sementara cuaca dingin menjadi jarang terjadi. Di sisi lain, negara ini juga dilanda cuaca buruk dengan suhu Laut Koral yang meningkat, memicu siklon tropis dan merusak terumbu karang di lepas pantai Australia Barat. Selain itu, enam data internasional menunjukkan bahwa 2024 merupakan tahun terpanas yang pernah tercatat, di mana pemanasan global disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Australia, sebagai negara dengan sumber daya endapan seperti batu bara, gas, logam, dan mineral, telah mengalami pertumbuhan ekonomi berkat pertambangan dan bahan bakar fosil.