SpaceX meluncurkan misi Fram2 pada Senin (31/3) dengan empat awak di dalamnya. Mereka sedang dalam perjalanan untuk melakukan penerbangan luar angkasa manusia pertama yang akan mengorbit Bumi dari kutub ke kutub. Chun Wang, seorang investor dan miliarder kripto, menjadi komandan dalam misi Fram2, bersama dengan tiga awak lainnya yaitu Jannicke Mikkelsen, Rabea Rogge, dan Eric Philips. Mereka telah diluncurkan dengan kapsul Dragon dari SpaceX di Florida dan misi Fram2 dijadwalkan akan berlangsung selama tiga hingga lima hari. Ini merupakan penerbangan privat keenam SpaceX yang tidak didanai oleh pemerintah. Kesuksesan misi ini berpotensi menjadi pencapaian bersejarah dalam eksplorasi luar angkasa dan menandai tonggak penting dalam perkembangan teknologi manusia.
Melalui misi Fram2, SpaceX tidak hanya menunjukkan kemampuan teknologi luar angkasa mereka yang canggih, tetapi juga membuka pintu bagi masa depan eksplorasi luar angkasa yang semakin meluas dan inklusif. Kemajuan dalam penerbangan luar angkasa komersial seperti ini akan membuka peluang baru untuk kolonisasi ruang angkasa, penelitian ilmiah lebih lanjut, dan bahkan pariwisata luar angkasa. Diharapkan bahwa keberhasilan misi Fram2 akan menginspirasi generasi mendatang untuk bercita-cita lebih tinggi dan terus mengembangkan teknologi luar angkasa demi kemajuan umat manusia.
Dengan perkembangan yang pesat dalam teknologi luar angkasa, semakin banyak pintu terbuka bagi eksplorasi dan penemuan baru di luar angkasa. SpaceX membuat sejarah dengan misi Fram2 yang menandai langkah besar dalam penerbangan luar angkasa komersial yang inovatif dan berani. Proyek-proyek seperti ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang semangat penjelajahan manusia dan tekad untuk terus maju ke depan, melewati batas-batas yang sebelumnya dianggap tidak mungkin. Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan ambisi, masa depan eksplorasi luar angkasa terlihat lebih cerah, penuh dengan potensi dan peluang yang menunggu untuk ditemukan.