Peningkatan Suhu dan Cuaca Ekstrem: Hasil Penelitian BMKG

by -8 Views

Peningkatan suhu udara berdampak signifikan pada peningkatan hujan ekstrem, demikian disampaikan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. Menurutnya, kenaikan suhu udara berhubungan dengan intensitas, frekuensi, dan durasi hujan ekstrem, yang juga berkorelasi dengan peningkatan gas rumah kaca. Dalam webinar terkait Banjir Jabodetabek, Dwikorita menjelaskan bahwa peningkatan suhu udara mempercepat siklus hidrologi, menyebabkan cuaca ekstrem basah lebih basah dan cuaca ekstrem kering semakin kering.

Dia juga memperlihatkan data yang menjelaskan peningkatan suhu di Jakarta dan sekitarnya sejak tahun 1972. Suhu rata-rata di Jakarta telah meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun, dengan peningkatan suhu yang terhubung dengan konsentrasi gas rumah kaca seperti CO2 dan Metan. Peningkatan suhu udara juga berdampak pada pembentukan badai tropis, karena meningkatnya suhu muka air laut akibat peningkatan gas rumah kaca.

Meskipun Indonesia tidak berada dalam garis khatulistiwa yang sesuai dengan tempat berkembangnya badai tropis, Dwikorita menyoroti adanya anomali dengan tumbuhnya badai tropis di wilayah Indonesia pada tahun 2021. Dia mengingatkan bahwa kemungkinan terjadinya badai tropis di zona tropis menjadi lebih besar jika laju kenaikan suhu tidak terkendali. Anomali cuaca ini menjadi peringatan akan pentingnya mengendalikan peningkatan suhu udara dan laut untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem di masa depan.

Source link