Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat terkait potensi gelombang tinggi yang diperkirakan akan terjadi di wilayah perairan selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hingga Lebaran 2025. Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, menjelaskan bahwa potensi gelombang tinggi ini disebabkan oleh adanya Siklon Tropis “Courtney” di Samudera Hindia sebelah selatan Sumatera dan bibit siklon “93S” di perairan barat laut Australia.
Warjono juga menambahkan bahwa angin di wilayah DIY umumnya bertiup dari arah barat, dengan kecepatan angin maksimum di wilayah perairan selatan mencapai 21 knot. BMKG mencatat bahwa perairan Gunungkidul berpotensi mengalami gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter hingga 4 meter, sementara perairan Bantul dan Kulonprogo diperkirakan akan memiliki gelombang laut kisaran 1,25 meter hingga 2,5 meter.
Karena kondisi ini, kapal tongkang dan kapal feri diminta untuk menghindari pelayaran jika gelombang melebihi 2,5 meter, terutama jika disertai dengan angin kencang. Risiko terkait keselamatan pelayaran seperti kecepatan angin dan tinggi gelombang harus diwaspadai. Selain itu, terdapat potensi hujan akibat pembentukan awan konvektif yang bisa terjadi pada siang hingga malam hari di wilayah DIY selama periode tersebut.
Masyarakat, terutama nelayan, pelaku usaha wisata, dan pengunjung pantai, diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terbaru melalui kanal resmi BMKG. Dengan demikian, diharapkan keselamatan dan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca ekstrim dapat dipertahankan.
