Polisi Metro Jakarta Timur melakukan prarekonstruksi tewasnya mahasiswa UKI, Kenzha Erza Walewangko, dengan memperagakan 70 adegan di area kampus. Adegan tersebut melibatkan sejumlah saksi yang berada di TKP berdasarkan hasil pemeriksaan polisi. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly menjelaskan bahwa proses prarekonstruksi ini bertujuan untuk mengumpulkan bukti dan menentukan apakah tindakan tersebut merupakan tindak pidana. Prarekonstruksi dilakukan secara transparan mulai pukul 13.50 WIB hingga 17.15 WIB.
Dalam adegan prarekonstruksi, terlihat korban bersama teman-temannya minum minuman beralkohol dan kemudian ditonjok setelah minum-minuman alkohol. Nicolas berharap bahwa prarekonstruksi ini memberikan kejelasan dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Setelah proses prarekonstruksi, langkah selanjutnya adalah pemeriksaan oleh ahli untuk menilai apakah ada tindak pidana atau tidak. Seluruh alat bukti akan diperiksa oleh ahli sebelum dilakukan gelar perkara dan konferensi pers.
Sebelumnya, polisi telah memeriksa 39 saksi termasuk mahasiswa UKI, masyarakat umum, petugas keamanan, pihak keluarga, rektorat, serta tenaga medis. Polres Metro Jakarta Timur masih melakukan proses penyelidikan untuk mengetahui kronologi dan penyebab kematian secara ilmiah. Semua proses dilakukan dengan transparan dan berdasarkan hasil pemeriksaan yang teliti.
