XLSmart akan mengevaluasi aset dan kebutuhan spektrum yang dimilikinya sebagai tanggapan terhadap lelang frekuensi yang akan digelar oleh pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tahun ini. Presiden Direktur & CEO XLSmart, Rajeev Sethi, menyebut bahwa hasil merger antara XL Axiata dan Smartfren telah meningkatkan jumlah aset spektrum yang dimiliki entitas baru tersebut. Kini, dengan memiliki sekitar 90 MHz spektrum di band 900, 1800, dan 2100 serta sekitar 60 MHz spektrum di band 850 dan 2300, XLSmart memiliki total 150 MHz spektrum yang lebih baik daripada sebelumnya.
Rajeev berpendapat bahwa peningkatan spektrum ini akan membantu XLSmart bersaing di pasar dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik. Namun demikian, pertumbuhan pelanggan juga akan mempengaruhi kebutuhan akan spektrum, di mana jumlah pelanggan yang lebih banyak akan meningkatkan konsumsi data dan kebutuhan spektrum. Menyikapi lelang frekuensi yang akan dilakukan pemerintah, XLSmart telah mempertimbangkan opsi frekuensi yang akan dilelang.
Dalam hal ini, Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mengevaluasi kebutuhan spektrum untuk XLSmart. Jika diperlukan, mereka akan mengikuti lelang yang diselenggarakan oleh pemerintah. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, juga telah memastikan bahwa lelang frekuensi 700 MHz, 1,4 GHz, dan 2,6 GHz akan dilaksanakan pada tahun ini sesuai dengan Peraturan Menteri Komdigi yang akan diterbitkan nantinya.
Meutya berharap pelepasan spektrum tersebut dapat meningkatkan konektivitas di Indonesia dan memacu pemanfaatan teknologi baru. Dengan demikian, sektor telekomunikasi di Tanah Air diharapkan dapat terus berkembang dan bersaing secara sehat.