Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 5,5 mengguncang Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada Selasa pagi. Direktur Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, menyatakan bahwa gempa tersebut disebabkan oleh aktivitas sesar aktif. Analisis menunjukkan bahwa gempa bumi ini dangkal dan memiliki mekanisme mendatar turun. Episenter gempa terletak 19 km Tenggara Tapanuli Utara pada kedalaman 10 km. Dampak getaran dirasakan oleh penduduk di daerah Tarutung dan Sibolga dengan skala intensitas IV – V MMI dan III MMI. Meskipun gempa ini tidak berpotensi tsunami, masyarakat diminta tetap tenang dan menjauhi bangunan yang rusak akibat gempa. Monitoring BMKG hingga pukul 06.20 WIB belum mendeteksi adanya gempa susulan. Masyarakat diimbau untuk memeriksa kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Gempa Tapanuli Utara: Penyebab dan Dampak Aktivitas Sesar
