Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca ekstrem akan menghantam sejumlah wilayah di Indonesia dalam tiga hari ke depan, mulai dari Selasa hingga Kamis. Fenomena ini dipicu oleh munculnya Bibit Siklon Tropis 91S di Samudra Hindia selatan Jawa Barat, yang dipadukan dengan aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO). Perpaduan dua faktor tersebut berpotensi meningkatkan curah hujan dan gelombang tinggi di berbagai wilayah Indonesia.
Menurut BMKG, Bibit Siklon Tropis 91S bergerak menjauhi Indonesia ke arah barat-barat daya dengan kecepatan angin 28 km/jam dan tekanan 1010 hPa. Potensi perkembangan dalam 24 jam ke depan masih rendah, tetapi wilayah seperti Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat.
Selain itu, di beberapa wilayah diprediksi akan terjadi gelombang tinggi dengan ketinggian 1,25 hingga 4 meter. BMKG juga menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi hujan lebat, angin kencang, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Direktur BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk merespons peringatan dini ini dengan melakukan langkah antisipatif.
Fenomena ini diperkirakan akan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di Indonesia bagian barat serta tengah. Kombinasi Bibit Siklon Tropis 91S dan MJO berpotensi memicu cuaca ekstrem terutama di Sumatera bagian selatan dan Jawa. Analisis BMKG menunjukkan bahwa hujan lebat berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dalam periode tertentu. Hal ini memperkuat pentingnya kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi dampak cuaca ekstrem.
