Pakar klimatologi BRIN, Erma Yulihastin, memperkirakan hujan yang turun di wilayah Jabodetabek pada Senin malam berpotensi berlangsung hingga Selasa pagi. Hal ini disebabkan oleh Bibit Siklon Tropis 91S yang kembali terbentuk dekat Pulau Christmas selatan Banten. Hujan yang terjadi berpotensi kuat dari Lampung hingga Jakarta. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga memberikan peringatan kepada warga Jabodetabek untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem akibat kemunculan Bibit Siklon Tropis 91S. Keberadaan bibit ini di Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Barat, dipadukan dengan aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), dapat menyebabkan peningkatan curah hujan dan gelombang tinggi di sejumlah wilayah Indonesia.
BMKG juga akan memperpanjang operasi modifikasi cuaca (OMC) hingga 20 Maret 2025 sebagai langkah preventif untuk menghadapi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem. Operasi modifikasi cuaca dilakukan 24 jam non-stop guna memberikan rasa aman bagi masyarakat. Dengan analisis data dan pemodelan atmosfer yang tepat, BMKG berharap OMC dapat efektif dalam menanggulangi potensi cuaca ekstrem yang dipicu oleh Bibit Siklon Tropis 91S dan aktivitas MJO. Operasi sebelumnya yang dilakukan pada 4-8 Maret di wilayah Jabodetabek berhasil mengurangi curah hujan 30-40 persen dan meringankan dampak banjir pada masyarakat. Total 26 sorti penerbangan dan penggunaan bahan semai seperti Natrium Klorida (NaCl) serta Kalsium Oksida (CaO) juga dilakukan dalam operasi ini.