Cuaca ekstrem berpotensi terjadi selama periode arus mudik Lebaran 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan potensi cuaca ekstrem dapat terjadi hingga menjelang dan selama periode Idulfitri 2025/1446 Hijriah. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengingatkan bahwa intensitas hujan di beberapa wilayah masih akan tinggi dalam beberapa waktu ke depan, sehingga penting untuk mewaspadai potensi bencana seperti banjir dan gelombang tinggi. Prediksi BMKG menunjukkan bahwa curah hujan di beberapa wilayah, terutama di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi, masih akan tinggi hingga sangat tinggi, dengan perkiraan curah hujan lebih dari 500 mm dalam satu bulan. Pada bulan Maret, BMKG memperingatkan bahwa masa dasarian ketiga (21-31 Maret) perlu diwaspadai karena curah hujan di Pulau Jawa diprediksi akan tinggi, berkisar antara 200 hingga 300 mm dalam 10 hari. Meskipun memasuki bulan April, cuaca ekstrem masih perlu diwaspadai, walaupun durasi hujan ekstrem diperkirakan lebih singkat. Hal ini dipengaruhi oleh fenomena La Nina yang diperkirakan masih berlangsung hingga Mei 2025, meningkatkan potensi hujan di berbagai wilayah. Selain itu, aktivitas gelombang ekuator dan Madden-Julian Oscillation (MJO) yang terjadi mulai Maret juga berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sejumlah wilayah Indonesia. Periode Maret-April merupakan masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau, dimana cuaca ekstrem seperti hujan lebat dengan durasi singkat, petir, angin kencang, dan kemungkinan puting beliung dan hujan es dapat terjadi. Dengan prediksi cuaca ekstrem yang tinggi, warga diimbau untuk tetap waspada dan siap menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi selama periode arus mudik Lebaran 2025.
Cuaca Ekstrem Ganggu Arus Mudik, Warga Harus Waspada!
