BMKG MENGINGATKAN POTENSI CUACA EKSTREM UNTUK PERIODE IDULFITRI 2025/1446 HIJRIAH
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa potensi cuaca ekstrem masih mungkin terjadi hingga menjelang dan selama periode Idulfitri 2025/1446 Hijriah. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyoroti tingginya intensitas hujan di beberapa wilayah yang diperkirakan akan berlanjut dalam beberapa waktu ke depan. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan dini seperti mengantisipasi hujan lebat, banjir, dan gelombang tinggi dianggap penting.
Menurut BMKG, periode Maret ini akan tetap ditandai dengan curah hujan yang tinggi hingga sangat tinggi, terutama di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi, dengan prediksi curah hujan melebihi 500 mm dalam satu bulan. BMKG juga mencatat bahwa dasarian ketiga bulan Maret, khususnya dari tanggal 21 hingga 31 Maret, akan menjadi masa yang perlu diwaspadai, dengan curah hujan yang masih tinggi di Pulau Jawa mencapai 200 hingga 300 mm dalam 10 hari.
Sementara itu, meskipun curah hujan diprediksi akan menurun pada bulan April, BMKG tetap menjelaskan bahwa curah hujan masih akan berada dalam kategori sedang hingga tinggi, berkisar antara 100 hingga 300 mm per bulan. Prediksi BMKG menunjukkan bahwa pada 10 hari pertama bulan April, terutama selama arus balik Lebaran, hujan lebat singkat masih berpotensi terjadi, terutama di wilayah pesisir dan daerah rawan longsor.
Sebagai upaya mitigasi terhadap cuaca ekstrem, BMKG menyatakan kemungkinan untuk memperpanjang operasi modifikasi cuaca (OMC) hingga akhir Maret atau menjelang Idulfitri 1445. Hal ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi. Pemerintah telah menyiapkan operasi modifikasi cuaca untuk menghadapi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi dalam waktu dekat.
