Cuaca ekstrem diprediksi akan melanda wilayah Jawa Timur hingga sepekan ke depan. Masyarakat diminta waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin kencang. Kepala Stasiun Meteorologi Kelas 1 Juanda Sidoarjo BMKG, Taufiq Hermawan, menyampaikan bahwa potensi cuaca ekstrem diperkirakan berlangsung hingga 16 Maret 2025.
Wilayah yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem meliputi beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur. Saat ini, wilayah Jawa Timur masih dalam fase akhir musim hujan dan akan memasuki masa peralihan, sehingga potensi cuaca ekstrem masih cukup tinggi. BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, petir, dan angin kencang.
Kondisi atmosfer saat ini menunjukkan adanya daerah pertemuan angin di perairan utara Jawa Timur serta gangguan atmosfer Madden-Julian Oscillation (MJO), yang diprakirakan akan melintasi wilayah tersebut. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan dan cuaca ekstrem. Dengan faktor konvektivitas lokal yang cukup kuat, kondisi atmosfer labil di wilayah tersebut meningkatkan potensi cuaca ekstrem.
Untuk itu, masyarakat di wilayah Jawa Timur, terutama yang memiliki topografi curam, bergunung, atau berbukit, diimbau untuk lebih berhati-hati terhadap potensi dampak cuaca ekstrem seperti banjir, longsor, dan angin kencang. Dengan tetap waspada dan mengikuti perkembangan cuaca yang diberikan oleh BMKG, diharapkan dapat mengurangi risiko bencana akibat cuaca ekstrem di Jawa Timur.