Prioritas Wanita: Mengatasi Rentan Penyakit Jantung & Autoimun

by -13 Views

Perempuan, yang sering kali dihadapkan pada tuntutan multitasking, seperti mengelola karier dan tanggung jawab keluarga, rentan terhadap stres yang dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental. Menurut Dr. Vipada Sae-Lao, tekanan konstan ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk melemahnya sistem kekebalan tubuh, gangguan tidur, dan meningkatnya risiko terhadap penyakit kardiovaskular, gangguan autoimun, bahkan depresi. Dalam menjaga kesehatan, perempuan perlu memahami kondisi mereka karena banyak penyakit yang cenderung lebih sering menyerang perempuan daripada pria. Oleh karena itu, penting bagi perempuan untuk merawat diri dengan baik dan mencari perawatan yang sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka.

Penyakit kardiovaskular menjadi penyebab utama kematian pada perempuan di Asia, dengan angka kematian akibat penyakit ini yang tinggi pada tahun 2019. Seiring dengan itu, prevalensi penyakit jantung pada perempuan di Indonesia juga cenderung lebih tinggi daripada laki-laki. Untuk mencegah penyakit jantung, perempuan disarankan untuk memprioritaskan kesehatan jantung mereka dengan melakukan pemeriksaan rutin untuk faktor risiko seperti tekanan darah, kolesterol, obesitas, atau diabetes. Selain itu, olahraga rutin, pola makan sehat, dan menjaga berat badan yang sehat juga merupakan langkah penting dalam mendukung kesehatan jantung.

Perubahan hormon, seperti menstruasi, kehamilan, dan menopause, dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormonal pada perempuan. Zat besi menjadi nutrisi penting dalam menjaga keseimbangan hormon, terutama karena perempuan kehilangan zat besi melalui siklus bulanan mereka. Untuk mengatasi masalah hormonal, perempuan disarankan untuk menjaga pola makan seimbang, beraktivitas fisik, mendapatkan dukungan sosial, dan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.

Selain itu, perempuan juga rentan mengalami kehilangan massa otot dan kelemahan tulang seiring dengan bertambahnya usia, yang bisa berdampak pada terjadinya sarkopenia atau osteoporosis. Untuk mencegah kondisi ini, penting bagi perempuan untuk aktif secara fisik, mengonsumsi nutrisi seimbang, terutama protein dan kalsium, serta memperhatikan asupan vitamin D. Dengan menjaga pola makan, berolahraga, beristirahat yang cukup, dan mengelola stres, perempuan dapat mengurangi risiko masalah kesehatan yang dihadapi. Tetap berkegiatan fisik bersama komunitas juga dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dan memperkuat rasa dukungan sosial, terutama di kalangan perempuan.

Source link