Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa sekitar 80 persen wilayah Indonesia, berdasarkan jumlah Zona Musim (ZOM), saat ini memasuki musim hujan pada awal Maret 2025. Curah hujan pada Dasarian III atau sepuluh hari ketiga Februari 2025 bervariasi dari kriteria rendah hingga tinggi-sangat tinggi. Wilayah dengan curah hujan tinggi terjadi pada beberapa bagian di berbagai provinsi di Indonesia, termasuk Aceh, Riau, Sumatra Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
BMKG memprediksi bahwa kondisi yang serupa akan terjadi selama Dasarian I Maret 2025, dengan curah hujan cenderung berada dalam kriteria rendah-menengah. Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, musim hujan pada tahun 2025 diprediksi akan berlanjut hingga Maret mendatang. Puncak musim hujan diperkirakan terjadi di bulan Januari hingga Februari, sebelum berangsur-angsur berakhir menuju musim kemarau. Meskipun demikian, beberapa wilayah di Indonesia masih kemungkinan akan mengalami hujan hingga bulan April atau Mei 2025.
Berdasarkan analisis BMKG, sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan akan mengalami curah hujan tahunan yang normal. Dwikorita juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Untuk memantau perkembangan informasi cuaca, masyarakat disarankan untuk mengakses situs resmi BMKG. Melalui pemantauan ini, masyarakat diharapkan dapat menyesuaikan aktivitas sehari-hari dengan dinamika cuaca yang cepat berubah.
