Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan prediksi cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek yang mengakibatkan banjir. Cuaca ekstrem ini diperkirakan akan berlangsung hingga tanggal 20 Maret. Meskipun BMKG mencatat bahwa cuaca ekstrem akan mereda dalam beberapa hari ke depan, namun diprediksi akan kembali meningkat pada pertengahan bulan Maret.
Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, puncak cuaca ekstrem diperkirakan terjadi antara tanggal 11 hingga 20 Maret. Hal ini didukung oleh berbagai dinamika atmosfer seperti gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial, Low Frequency, dan Kelvin yang diperkirakan tetap aktif dalam periode tersebut. Faktor-faktor ini dapat meningkatkan aktivitas konvektif di Indonesia, sehingga hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah.
BMKG juga memprediksi musim hujan di Indonesia akan berlangsung hingga Maret mendatang, dengan sebagian besar wilayah tengah memasuki fase puncak musim hujan. Meskipun musim hujan diperkirakan akan berakhir pada akhir Maret, beberapa daerah tertentu kemungkinan masih akan mengalami hujan hingga April atau Mei. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi di berbagai wilayah Indonesia.