Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap rencana modifikasi cuaca untuk mengurangi risiko banjir ekstrem, dimulai hari ini di Jawa Barat. Pihak BMKG menegaskan bahwa modifikasi cuaca akan difokuskan di wilayah Jawa Barat untuk menanggulangi potensi banjir yang rentan terjadi di sana. Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, langkah ini diambil karena daerah pegunungan di Jawa Barat sering menjadi sumber banjir yang dapat merembet ke wilayah sekitarnya. BMKG memperkirakan hujan lebat akan terus terjadi hingga tanggal 11 Februari, sehingga langkah modifikasi cuaca diperlukan untuk mengurangi dampaknya. Secara konsep, modifikasi cuaca dilakukan dengan mengarahkan hujan ke area yang lebih aman, seperti laut atau waduk, untuk menghindari banjir di daerah rawan. Dwikorita mengingatkan bahwa intensitas hujan masih perlu diwaspadai hingga tanggal 11 Februari, dan meminta doa agar rencana modifikasi cuaca ini dapat berhasil. Selain itu, fenomena awan lebat yang menyebabkan hujan deras di wilayah Jakarta dan Jawa Barat kemarin juga menjadi perhatian BMKG, yang berusaha untuk mengendalikan pertumbuhan awan agar hujan dapat lebih terarah. Semua langkah ini diambil untuk mencegah dampak banjir yang merugikan.
BMKG Mulai Modifikasi Cuaca di Jabar, Prioritas Baru
