Hilal: Penentu Awal Ramadan dan Idulfitri

by -14 Views

Pemerintah Indonesia akan menggelar Sidang Isbat awal Ramadan 1446 Hijriah hari ini untuk menetapkan awal bulan puasa bagi umat Islam di Indonesia. Penetapan ini bisa dilakukan dengan metode rukyatul hilal (pengamatan) atau metode hisab (perhitungan). Hilal adalah fase bulan sabit setelah bulan baru yang hanya terlihat setelah Matahari terbenam. Profesor Astronomi BRIN, Thomas Djamaluddin, menjelaskan bahwa hilal merupakan penanda awal bulan Hijriah dalam kalender Islam yang berdasarkan peredaran Bulan.

Dalam konteks penanggalan Islam, hilal menjadi bukti perubahan periode fase bulan dari bulan sebelumnya. Namun, masih ada perdebatan tentang metode penentuan hilal yang sering mempengaruhi perbedaan awal puasa dan lebaran. Tinggi hilal menjadi penentu awal bulan baru dalam kalender Hijriah. Ada perbedaan kriteria tinggi hilal antara kriteria lama dan baru yang diterapkan di Indonesia pada tahun 2022.

Hisab dan rukyat adalah dua metode yang digunakan untuk menentukan awal bulan Hijriah. Hisab merupakan perhitungan astronomi berdasarkan data matematis, sedangkan rukyat dilakukan dengan mengamati langsung hilal di langit. Kedua metode tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing dan bisa saling melengkapi. Meski kedua metode ini bersifat dugaan, pengamat harus yakin atas informasi yang diberikan. metode hisab dianggap akurat tetapi tetap harus dipenuhi sejumlah kriteria yang bisa dikonfirmasi melalui pengamatan langsung.

Source link