Salat Witir adalah salat sunnah yang dikerjakan dengan jumlah rakaat ganjil, biasanya dilakukan setelah salat Isya atau setelah salat Tarawih di bulan Ramadhan. Witir bisa dilakukan dengan satu, tiga, lima, atau lebih rakaat, asal jumlahnya ganjil. Salat ini sangat dianjurkan karena Rasulullah SAW selalu melakukannya, baik di rumah maupun dalam perjalanan.
Terkait waktu pelaksanaan salat Witir, banyak orang masih bingung apakah sebaiknya dilakukan sebelum tidur atau sesudah tidur. Sebenarnya, salat Witir bisa dikerjakan kapan saja setelah salat Isya hingga sebelum subuh. Bagi yang yakin bisa bangun di sepertiga malam terakhir, sebaiknya melaksanakan Witir setelah bangun tidur karena doa pada waktu tersebut lebih mustajab dan lebih sesuai dengan kebiasaan Rasulullah SAW.
Namun, bagi yang khawatir tidak bisa bangun malam, lebih baik melaksanakan Witir sebelum tidur agar tidak terlewat. Kedua waktu ini diperbolehkan, yang terpenting adalah konsistensi dalam menunaikan salat Witir. Rasulullah SAW menganjurkan salat Witir sebagai penutup salat malam, namun tetap boleh melaksanakan salat sunnah lainnya setelah Witir tanpa perlu mengulangi Witir.
Salat Witir dapat dilakukan dengan jumlah rakaat yang fleksibel, asalkan ganjil. Rasulullah SAW melakukan Witir dengan berbagai pilihan, mulai dari satu hingga sebelas rakaat. Waktu pelaksanaan Witir dimulai setelah salat Isya hingga sebelum waktu subuh. Dalam ajaran Nabi Muhammad SAW, Witir adalah penutup salat malam sehingga dapat dilakukan segera setelah Isya bagi yang ingin menyelesaikan salat malam lebih awal.
