Perkembangan kecerdasan buatan telah membawa dampak signifikan dalam dunia komputasi, di mana tidak hanya kemampuan CPU dan GPU yang menjadi fokus utama ketika memilih laptop. Kehadiran Neural Processing Unit (NPU) kini menjadi salah satu poin penting untuk menilai laptop sebagai AI PC. Produsen terkemuka seperti ASUS, HP, Lenovo, dan Acer telah merilis lini produk yang memenuhi standar AI PC, yang utamanya memiliki NPU dengan kemampuan pemrosesan minimal 40 TOPS. Hal ini menandakan bahwa perangkat dengan kecepatan NPU di bawah angka tersebut umumnya masih memerlukan kombinasi pemrosesan antara lokal dan cloud untuk aplikasi AI.
Era AI telah membawa perubahan besar, di mana sebelumnya laptop hanya mengandalkan CPU dan GPU untuk komputasi dan pengolahan grafis. Kini, adanya NPU memungkinkan laptop dapat menjalankan model bahasa dan aplikasi AI generatif tanpa ketergantungan pada koneksi internet. Ukuran TOPS sendiri mencerminkan jumlah triliun operasi yang dapat diproses per detik, yang mengindikasikan seberapa cepat dan efisien perangkat tersebut dalam menangani tugas-tugas AI.
Laptop dengan NPU di atas 40 TOPS sering dilengkapi dengan fitur-fitur inovatif, seperti Copilot+ PC dan fungsi transformatif seperti Recall. Berbagai produsen di Indonesia telah memperkenalkan model laptop AI atau AI PC terbaru yang telah memenuhi standar Windows Copilot+ PC. Contohnya adalah ASUS Vivobook S 14 M5406WA, HP OmniBook X 14-fe0777QU, Lenovo Yoga Slim 7x 14Q8X9, Acer Swift Go 14 AI SFG14-01-X3BG, dan MSI Prestige 13 AI+ EVO OLED. Masing-masing model ini telah memenuhi syarat untuk dikategorikan sebagai AI PC dengan dukungan NPU minimal 40 TOPS, yang memungkinkan aplikasi kecerdasan buatan dijalankan secara mandiri tanpa bergantung pada layanan cloud.