Industri baterai terus berupaya mencapai ukuran yang lebih kecil dan kinerja pengisian daya yang lebih baik untuk memperluas jangkauan mobil listrik. Salah satu solusi potensial yang sedang dieksplorasi adalah penggunaan anoda silikon dalam baterai. Anoda silikon telah terbukti memberikan jangkauan tambahan dan mendukung pengisian daya yang lebih cepat untuk kendaraan listrik.
Anoda dalam baterai EV biasanya terbuat dari bahan grafit, namun kandungan silikon yang lebih tinggi dapat meningkatkan kinerja baterai. Meskipun anoda silikon telah ada dalam jumlah kecil selama beberapa tahun terakhir, produsen baterai kini sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan penggunaannya. Penggunaan silikon di anoda dapat membantu mengurangi inefisiensi yang terjadi akibat penggunaan grafit, meningkatkan kepadatan energi, dan mempercepat siklus pengisian dan pengosongan baterai.
Beberapa perusahaan, termasuk GM dan ProLogium, telah mulai mengadopsi anoda silikon dalam pengembangan baterai mereka. Keberhasilan penggunaan anoda silikon ditunjukkan dengan peningkatan kepadatan energi hingga 321 watt-jam per kilogram, melampaui standar industri saat ini. Selain itu, baterai dengan anoda silikon juga dapat mempercepat proses pengisian, mengurangi berat kendaraan, dan meningkatkan efisiensi baterai.
Dengan adopsi teknologi baru ini, produsen baterai berharap dapat menghasilkan baterai yang lebih kecil, lebih efisien, dan lebih terjangkau untuk kendaraan listrik. Penggunaan anoda silikon juga diyakini dapat membantu kendaraan listrik yang lebih berat, seperti truk dan SUV, untuk menjadi lebih efisien. Dengan terus berkembangnya teknologi baterai ini, masa depan kendaraan listrik diharapkan semakin cerah.