Fenomena hujan jelly yang terjadi di Desa Leyao, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo telah viral di media sosial belakangan ini. Warga setempat kaget dengan kejadian alam yang terjadi di Dusun Ato Atas Desa Leyao sekitar pukul 20.00 WITA. Hujan berbentuk butiran jelly yang terlihat seperti agar-agar memenuhi pekarangan rumah dan jalan, yang baru disadari setelah beberapa saat hujan turun. Beberapa warga merekam momen tersebut karena ini merupakan kejadian yang sangat langka di desa tersebut.
Hujan jelly di desa tersebut terjadi selama sekitar 30 menit dengan butiran yang lembut dan terasa seperti agar-agar. Meskipun hujan turun cukup deras, warga memilih untuk menghindar agar tidak terkena langsung. Koordinator Data dan Informasi BMKG Gorontalo, Roni Ridwan Bandani, menjelaskan bahwa fenomena tersebut dapat disebabkan oleh tiga faktor, yaitu proses biologis, fenomena meteorologi, dan pencemaran atau limbah.
Proses biologis dapat melibatkan hewan laut kecil seperti ubur-ubur atau plankton yang terangkat ke atmosfer akibat badai atau angin kencang. Sementara itu, fenomena meteorologi seperti angin kuat dapat mengangkat bahan-bahan dari permukaan laut atau kolam dan turun kembali sebagai hujan. Terakhir, hujan jelly juga bisa terkait dengan limbah industri atau pencemaran air yang menghasilkan bahan gelatin atau mirip jelly, meskipun hal ini jarang terjadi. Roni menyatakan bahwa diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti dari fenomena alam ini.