Peter Rawlinson, CEO dan CTO Lucid Motors, memiliki visi yang jauh lebih besar daripada sekadar membangun mobil. Ia melihat mobil sebagai bagian kecil dari bisnis masa depan perusahaan rintisan kendaraan listrik ini. Rawlinson bercita-cita membuat Lucid Motors menjadi 20% produsen mobil dan 80% perusahaan lisensi teknologi. Visinya adalah untuk membuat Lucid menjadi bagian tak terpisahkan dari mobil-mobil lain, mirip dengan peran Intel dalam laptop. Dengan menjual powertrain mobil listriknya kepada produsen mobil lain, Rawlinson yakin Lucid bisa mendominasi pasar. Contohnya adalah kesepakatan dengan Aston Martin senilai 450 juta dolar AS untuk menggunakan teknologi Lucid dalam mobil listrik mereka. Meskipun peta kebijakan mobil listrik berubah di bawah pemerintahan Trump, Rawlinson tetap optimis bahwa Lucid bisa tetap bersaing. Dengan fokus pada efisiensi energi, mobil-mobil Lucid, seperti sedan Air dan SUV Gravity, menawarkan jarak tempuh dan performa yang unggul. Dengan rencana untuk memproduksi 1 juta mobil per tahun pada tahun 2030-an, Lucid Motors sedang menuju arah yang ambisius. Jadi, meskipun 80% pendapatan dari lisensi teknologi tidaklah konkrit, visi Rawlinson untuk Lucid Motors adalah suatu yang menarik untuk diikuti.
Inisiatif Lucid: Posisi 20% Pabrikan dan 80% Pemasok Teknologi
