Pengamat kebijakan publik, Bambang Haryo Soekartono, menyampaikan keprihatinan terhadap kenaikan harga BBM subsidi dan isu baru terkait pembatasan subsidi bahan bakar Pertalite. Menurutnya, pemerintah perlu memastikan ketersediaan transportasi publik yang terjangkau, aman, nyaman, dan tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Saat ini, masih terdapat ketidakpastian terkait jadwal dan rute bus yang mengakibatkan kekurangaman informasi kepada masyarakat.
Sementara itu, harga transportasi publik yang dianggap masih mahal juga menjadi hambatan bagi masyarakat dalam menggunakan layanan tersebut. Bambang Haryo Soekartono menegaskan bahwa jika transportasi publik menjadi lebih andal dan terjangkau, masyarakat akan lebih memilihnya daripada menggunakan kendaraan pribadi. Integrasi transportasi publik dengan moda lanjutan juga dianggap penting agar masyarakat dapat mencapai tujuan perjalanannya dengan lancar.
Di samping itu, Bambang Haryo Soekartono mengibaratkan kondisi transportasi publik di Malaysia yang telah memberikan subsidi BBM 100 persen untuk kendaraan pribadi. Hal ini berbeda dengan kebijakan di Indonesia terkait subsidi BBM Pertalite. Pemerintah Indonesia perlu mempertimbangkan pembatasan pembelian BBM Subsidi Pertalite untuk kendaraan pribadi guna memberikan kemudahan bagi masyarakat.
Bambang Haryo Soekartono juga menyoroti pentingnya pemahaman pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat menengah ke bawah terkait transportasi publik. Dengan ketersediaan transportasi publik yang baik, masyarakat diharapkan dapat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik. Pemerintah diminta untuk memilih antara menyediakan transportasi publik yang memadai atau memberikan subsidi BBM untuk kendaraan pribadi masyarakat.