Menggali Kearifan Lokal dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan

by -67 Views
Menggali Kearifan Lokal dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan

Topik ketahanan pangan selalu disoroti sejak era pemerintahan Presiden Soekarno hingga kini di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Bahkan, Presiden Sukarno pernah menekankan betapa pentingnya pangan dalam kehidupan suatu bangsa. Hal ini menunjukkan bahwa ketahanan pangan merupakan hal yang krusial bagi keberlangsungan hidup suatu bangsa.

Pentingnya ketahanan pangan tidak terbantahkan. Badan Pangan Dunia, FAO, mengartikan ketahanan pangan sebagai kondisi di mana setiap orang memiliki akses terhadap pangan yang cukup, aman, dan bergizi. Pemerintah Indonesia pun telah mengeluarkan Undang-Undang tentang Pangan yang memuat definisi ketahanan pangan sebagai jaminan tersedianya pangan yang cukup dan berkualitas bagi seluruh warga negara.

Ketahanan Pangan menyangkut aspek ketersediaan, akses, pemanfaatan, dan stabilitas. Penting bagi kita untuk memastikan bahwa kedaulatan pangan terjaga dalam semangat Trisakti. Kita harus mempertimbangkan apakah kita memiliki kedaulatan yang cukup atas pangan, apakah kita sanggup mandiri dalam hal pangan, dan apakah kita memiliki identitas budaya yang kuat terkait dengan pangan.

Indonesia dihadapkan pada kenyataan bahwa negara masih bergantung pada impor untuk beberapa komoditas pangan. Hal ini menyebabkan Indonesia belum dapat dikategorikan sebagai negara agraris yang benar-benar mandiri dalam ketahanan pangan. Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri juga berdampak pada ketahanan pangan negara.

Dalam sejarah, Indonesia pernah mencapai swasembada pangan pada era Orde Baru. Namun, hal ini terbatas pada produksi beras dan menggunakan pendekatan Revolusi Hijau. Dampak dari Revolusi Hijau ini antara lain adalah tingginya ketergantungan petani pada pupuk kimia, pestisida kimia, dan benih padi hibrida, menurunnya kualitas lahan pertanian, dan hilangnya varietas padi lokal.

Tetapi, ketahanan pangan berbasis kearifan lokal masih ada di masyarakat adat nusantara. Contohnya, Suku Baduy di Jawa Barat memiliki ketahanan pangan yang telah terjaga selama puluhan tahun. Mereka berhasil mempertahankan keberagaman varietas padi lokal dan tidak pernah kelaparan. Di Bali, Desa Tenganan Pegringsingan juga menunjukkan contoh keberhasilan dalam menjaga ketahanan pangan dengan menjaga kelestarian alam dan bergantung pada sistem pertanian yang berkelanjutan.

Melalui pembelajaran dari kearifan lokal tersebut, kita bisa mengembangkan model ketahanan pangan yang sesuai dengan kondisi alam dan budaya setempat. Andy Utama dari Arista Montana Organic Farm, contohnya, akan membangun lumbung padi mengikuti tatacara masyarakat adat Baduy. Dengan belajar dari kearifan lokal, kita bisa membangun ketahanan pangan yang tangguh dan lestari untuk masa depan.

Sumber: Ketahanan Pangan, Trisakti, Dan Kearifan Masyarakat Adat
Sumber: Ketahanan Pangan, Trisakti, Dan Kearifan Masyarakat Adat