LIEUTENANT GENERAL TNI (RET.) JOHANNES SURYO PRABOWO

by -87 Views
LIEUTENANT GENERAL TNI (RET.) JOHANNES SURYO PRABOWO

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku: Catatan Kepemimpinan Militer dari Pengalaman Bab I]

Saya telah mengenal Suryo Prabowo sejak saya masih seorang kadet. Dia lulusan Akademi Angkatan Bersenjata (AKABRI) 1976, jadi dia dua tahun lebih muda dari saya. Dia adalah penerima penghargaan tahun 1976 yang diberikan kepada kadet terbaik oleh Akademi, Adhi Makayasa. Dia sangat cerdas. Dia juga militan dan patriotik. Bisa dimengerti, karena ayahnya juga bagian dari Generasi ’45, seorang Kolonel di Angkatan Darat.

Mungkin karena dia sangat pintar, atasannya sering merasa kurang menyukainya. Mungkin dia juga terlalu dinamis atau terlalu kreatif sehingga atasannya sering tidak benar-benar memahaminya.

Sejak dia menjadi letnan, kapten, kemudian mayor, saya melihat bahwa dia selalu berada di lapangan operasi. Bahkan ketika dia menjadi Brigadir Jenderal, sebagai Wakil Gubernur di Timor Timur (sekarang Timor Leste), sebagai Wakil Komandan Komando Resort Militer Timor Timur (KOREM), dia selalu berada di lapangan pada momen-momen kritis. Dia adalah perwira TNI berpangkat tinggi terakhir yang meninggalkan Timor Timur setelah referendum. Dia membawa bendera Indonesia terakhir yang diturunkan di bekas provinsi Indonesia itu.

Karena kecerdasannya di atas rata-rata, dia sering dikritik oleh orang di sekitarnya yang menganggapnya sebagai “keminter” (pemaham segala) dan ajag-ajagan – dia cenderung memberikan saran kepada orang lain tanpa diminta karena dorongan untuk memperbaiki organisasi Angkatan Bersenjata atau untuk memperbaiki suatu situasi.

Suryo Prabowo adalah tipe pemimpin yang bicara lurus; dia mengatakan apa yang dipikirkannya, dia berani, dan dia, menurut pendapat saya, salah satu jenderal paling cerdas dari generasi kita. Karena ayahnya bagian dari Generasi ’45 dan karena dia bersama dengan angkatan ’78 AKABRI, kami semua sangat dipengaruhi oleh para jenderal dari Generasi ’45. Mungkin itulah mengapa Suryo Prabowo dan saya bisa akrab. Kami memiliki cita-cita yang sama dan cinta terhadap negara kami yang tertanam dalam kami oleh Generasi ’45.

Source link