Survei Global Menunjukkan Kekhawatiran terhadap Penggunaan AI dalam Produksi Berita

by -97 Views
Survei Global Menunjukkan Kekhawatiran terhadap Penggunaan AI dalam Produksi Berita

JAKARTA – Laporan yang diterbitkan oleh Reuters Institute for the Study of Journalism menemukan adanya kekhawatiran global terkait penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam produksi berita serta peningkatan misinformasi. Laporan tersebut menunjukkan bahwa konsumen curiga terhadap penggunaan AI untuk membuat konten berita, terutama untuk topik sensitif seperti politik. Laporan Berita Digital Tahunan tersebut diterbitkan pada Senin (17/6/2024) setelah melakukan survei terhadap hampir 100 ribu orang di 47 negara, dengan sekitar 2.000 orang di setiap negara.

Laporan ini memberikan gambaran tentang hambatan yang dihadapi media dalam meningkatkan pendapatan dan mempertahankan bisnis mereka. Berdasarkan survei, 52 persen responden di AS dan 63 persen responden di Inggris merasa tidak nyaman dengan berita yang sebagian besar dihasilkan oleh AI. Namun, responden merasa lebih nyaman dengan penggunaan AI di balik layar untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan jurnalis.

Nic Newman, peneliti senior di Reuters Institute dan penulis utama Digital News Report, mengatakan bahwa tingkat kecurigaan yang tinggi ini mengejutkan. Orang-orang khawatir terhadap keandalan dan kepercayaan konten berita. Kekhawatiran terhadap konten berita palsu online juga meningkat, dengan 59 persen responden survei mengatakan mereka khawatir. Angka ini lebih tinggi di Afrika Selatan dan Amerika, masing-masing sebesar 81 persen dan 72 persen.

Tantangan lain yang dihadapi organisasi berita adalah keengganan masyarakat untuk membayar langganan berita. Meskipun telah terjadi pertumbuhan selama pandemi, hanya 17 persen responden di 20 negara yang mengatakan bahwa mereka membayar untuk berita online, angka ini tidak berubah selama tiga tahun terakhir. Sebagian besar pelanggan berita di AS juga cenderung membayar harga diskon karena uji coba atau promosi, dengan 46 persen membayar kurang dari harga penuh langganan mereka.

Para influencer berita memainkan peran yang penting dalam menyampaikan berita kepada pengguna platform online populer seperti TikTok. Dalam survei terhadap lebih dari 5.600 pengguna TikTok, ditemukan bahwa 57 persen dari mereka lebih memperhatikan kepribadian individu daripada mengikuti jurnalis atau merek berita.

Vitus ‘V’ Spehar, seorang pembuat konten TikTok dengan 3,1 juta pengikut, menjadi salah satu tokoh berita yang dikutip oleh beberapa responden survei. Spehar terkenal dengan gaya uniknya dalam menyampaikan berita sambil berbaring di lantai di bawah meja. Ia memilih gaya tersebut untuk memberikan perspektif yang lebih lembut tentang peristiwa terkini, berbeda dengan pembawa berita tradisional yang duduk di sebuah meja.

Digital News Report juga mencatat bahwa 10 orang teratas yang dikutip oleh responden di AS lebih dikenal karena memberikan komentar politik dibandingkan dengan menyampaikan berita asli. Tokoh-tokoh tersebut antara lain Tucker Carlson, mantan pembawa acara Fox News, Joe Rogan, pembawa acara podcast teratas di Spotify, dan David Pakman, pembawa acara radio bincang-bincang progresif.