Bos GSI Mengungkap Pemain Timnas Indonesia Sekarang Diberi Kesempatan untuk Menukar Jersey dengan Lawan Setelah Pertandingan

by -152 Views
Bos GSI Mengungkap Pemain Timnas Indonesia Sekarang Diberi Kesempatan untuk Menukar Jersey dengan Lawan Setelah Pertandingan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Jika di luar negeri kita sering melihat pemain melakukan pertukaran jersey selepas pertandingan. Di Indonesia bisa dibilang peristiwa seperti ini cukup jarang terjadi, khususnya bagi pemain Timnas.

Pertukaran jersey ini jarang terjadi karena, stok jersey pertandingan untuk pemain memang terbilang sedikit. Namun untuk Jersey terbaru Timnas dengan merek Erspo, kemungkinan kita melihat pemain melakukan pertukaran Jersey usai pertandingan akan lebih sering.

Direktur PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI) Marsal Masita ketika berbicara dengan Republika.co.id, Kamis (4/4/2024) di Kantor GSI Jakarta mengatakan, perbandingan Jersey pertandingan untuk pemain saat ini 1:1. Satu Jersey untuk satu pemain.

“Jersey pertandingan sekarang langsung otomatis menjadi milik pemain karena 1:1. Jadi terserah pemain, mau diberikan kepada siapa. Mau dibawa pulang, tukar Jersey, diberikan ke penggemar sepenuhnya terserah pemain karena itu adalah hak miliknya,” ujar Marsal.

“Sebelumnya Jersey 1:2, jadi satu Jersey untuk dua pertandingan, bahkan sebelumnya lagi saat merek internasional bahkan 1:8, jadi satu Jersey untuk delapan pertandingan. Jadi Pemain Timnas melakukan pertukaran jersey dengan lawan usai pertandingan memang agak sulit.”

Itu semua bisa terjadi karena nilai kontrak Erspo kepada Timnas Indonesia cukup besar dibanding sebelumnya. “Erspo memang menawarkan nilai tertinggi, hingga delapan kali lipat sponsor Jersey sebelumnya. Mereka juga menyiapkan lebih dari 300 item untuk seluruh Timnas Indonesia putra dan putri serta kelompok umur.”

Espro memiliki tiga tingkatan kualitas, yang artinya memiliki tiga harga yang berbeda. Jersey pemain (sama dengan yang dipakai pemain) dijual Rp 1,3 juta. Harga kedua dijual seharga Rp 600 ribu (replika) dan harga termurah dijual dengan harga Rp 199.000 (untuk menjangkau suporter menengah ke bawah).

Dengan adanya harga termurah, Marsal berharap ini dapat dijangkau oleh suporter, dan mereka tidak membeli Jersey bajakan yang dijual bebas di sekitar Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

“Kita bisa lihat kemarin, saat Timnas bermain di SUGBK, di depan TVRI, serta sekitar FX, banyak orang menjual Jersey Timnas Indonesia bajakan. Padahal kita sudah menjual dengan harga murah. Kalau memang masih terlalu mahal, ya kalau bisa turunkan harganya menjadi Rp 149.000 atau Rp 129.000 agar mereka tidak membeli yang bajakan,” ujarnya.

Bukan hanya untuk memerangi barang bajakan yang memang sulit diberantas kecuali ada keterlibatan pemerintah. Marsal juga menyebut bahwa saat ini setiap penjualan Jersey Timnas ada royalti untuk PSSI yang akan digunakan untuk kepentingan Timnas Indonesia.

“Kita menetapkan royalti sebesar 7%, jadi setiap Jersey yang terjual tujuh persennya akan masuk kas PSSI. Setiap tiga bulan akan kita minta laporan penjualannya. Ini pertama kali diterapkan oleh PSSI,” ungkap Marsal.