Sungai Ciwulan yang panjangnya sekitar 114 kilometer ini berhulu di Kabupaten Garut, membentang sepanjang Kota dan Kabupaten Tasikmalaya hingga bermuara di Samudera Hindia. Tantangan bagi ribuan warga di dua desa yang terbelah oleh aliran sungai besar, yakni Desa Cisempur dan Desa Mandalahurip menjadi masalah utama di sana. Sepanjang perbatasan kedua desa ini, Sungai Ciwulan memiliki lebar kurang lebih 100-150 meter, memisahkan ribuan warga di dua desa pelosok Kabupaten Tasikmalaya. Problemnya adalah kesulitan akses warga di Desa Cisempur dan Desa Mandalahurip, mereka harus memutar jauh dengan jarak 5-8 kilometer untuk menyeberang di jembatan yang berada di jalan utama.
Jembatan ini memiliki bentangan sepanjang kurang lebih 140 meter, dibangun dengan konstruksi gantung, dipimpin langsung oleh Tedi Ixdiana selaku Komandan Vertical Rescue Indonesia. Jembatan gantung di Desa Cisempur menjadi jembatan ke-185 di 19 provinsi yang dibangun oleh timnya, rangkaian dari ekspedisi 1.000 Jembatan Gantung untuk Indonesia, inisiasi oleh Vertical Rescue Indonesia. Jembatan gantung sepanjang 140 meter dibangun dengan teknologi sederhana temuan dari Vertical Rescue Indonesia. Total waktu pembangunannya hanya membutuhkan kurang lebih 2-3 minggu pengerjaan.
Danbrigif Raider 13/Galuh Rahayu Kolonel Inf Jimmy T.P. Sitinjak mengucapkan terima kasihnya untuk seluruh pihak yang terlibat. Kolaborasi semua pihak, termasuk oleh pasukan prajurit Brigif 13 Kostrad, saya ucapkan terima kasih, terbangunnya jembatan ini adalah doa masyarakat. Kesulitan masyarakat untuk sekolah, mengajar, menjual hasil bumi karena harus memutar jauh, kini sudah teratasi. Jarak dua desa jadi lebih dekat tanpa perlu menyeberang sungai menumpang rakit bambu.