Petani Sawit Mengalami Musibah, Hasil Panen Digagalkan Jelang Akhir Tahun

by -205 Views
Petani Sawit Mengalami Musibah, Hasil Panen Digagalkan Jelang Akhir Tahun

Jakarta – Sejumlah petani kelapa sawit di Seruyan dan Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan, merasa resah karena maraknya pencurian buah sawit atau tandan buah segar (TBS). Mereka takut hal ini berdampak pada penurunan pendapatan mereka.

Salah satu petani kelapa sawit asal Kotim, JMT Pandiangan mengatakan bahwa TBS sawit yang dicuri mencapai 6 ton setiap bulan. Dari jumlah tersebut, nilai kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta yang harus ditanggung petani.

“Ihat bahwa kebun saya di Desa Palantaran, Kecamatan Cempaga Hulu hampir setiap bulan mengalami pencurian buah, bahkan terindikasi penjarahan karena melibatkan banyak orang,” katanya seperti yang dikutip dari Antara, Sabtu (2/12/2023).

Ia menjelaskan bahwa masalah penjarahan ini sebenarnya sudah terjadi sejak tiga tahun lalu. Penjarahan makin marak terjadi saat menjelang akhir tahun seperti ini, sebab tidak hanya kebun perusahaan yang dijarah, tetapi juga kebun petani.

Akibat dari penjarahan tersebut, pendapatan petani ikut tergerus bahkan mengancam keberlanjutan produksi TBS sawit. Apalagi mereka juga merusak pohon, karena yang diambil itu buah belum matang, kerugiannya jauh lebih besar.

“Kami minta aparat tegas, petani sudah resah dan pendapatan mereka jelas semakin berkurang. Kalau ini dibiarkan, kasihan nasib petani masyarakat yang mengelola kebun,” ujar Pandiangan.

Menurut Ketua DPD LSM LIRA Seruyan Afner Juliwarno, gerombolan pencuri sawit saat ini mulai seperti wabah, karena sudah dilakukan ratusan bahkan ribuan orang.

“Yang mencuri itu ribuan orang. Pencurian massal ini. Sekarang banyak juga kebun masyarakat yang dicuri. Mereka babat juga kebun masyarakat kalau kebun perusahaan diperketat,” ujarnya.

Menurutnya, para pencuri tersebut rata-rata bukan masyarakat di sekitar kebun sawit namun, dari wilayah luar kecamatan bahkan di luar Kabupaten Seruyan. Dikatakannya, jika kondisi itu terus berlangsung maka dikhawatirkan akan mengancam keberlangsungan sawit-sawit petani mandiri dan masyarakat sekitar perkebunan sawit.

Oleh karena itu, Afner berharap kepada aparat hukum agar tidak hanya menangkap para pencuri sawit, tetapi juga menangkap penadah-penadahnya, sebab mereka yang menampung TBS hasil curian. Selain itu juga menindak para pengedar narkoba yang ada di Seruyan.

“Kami meminta kepada pihak kepolisian untuk menindak para pengepul buah hasil curian, jangan hanya pencurinya juga termasuk pengedar narkoba. Mereka biang keroknya,” katanya.

(fd/fd)