Kampanye TPN untuk Menyatukan Indonesia: Ganjar-Mahfud Sebagai Lambang Persatuan

by -116 Views
Kampanye TPN untuk Menyatukan Indonesia: Ganjar-Mahfud Sebagai Lambang Persatuan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD memulai kampanye hari pertama secara terpisah. Ganjar memulai kampanye di Merauke, Papua, sementara Mahfud memulainya di Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam. Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid menjelaskan bahwa makna kampanye tersebut berdasarkan sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia.

“Kalau tiga dalam Pancasila adalah Persatuan Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke kita bersatu, sangat simbolik sekali,” ujar Arsjad di Kantor TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Selasa (28/11/2023).

Ganjar-Mahfud memulai kampanye dari daerah terluar Indonesia, sebagai bentuk penghargaan dan keinginan untuk mendengarkan aspirasi masyarakat di daerah tersebut. Tujuan utamanya adalah pemerataan ekonomi, yang menjadi prioritas dari visi Indonesia Unggul.

“Di akhir masa kampanye, mereka akan bertemu di satu titik pusat Indonesia. Sebelum itu, Ganjar-Mahfud akan menyampaikan program dan gagasannya jika terpilih pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024,” kata Arsjad.

Narasi yang disuarakan oleh Ganjar dan Mahfud adalah aspirasi dari berbagai elemen masyarakat, termasuk soal kepastian hukum dan ekonomi, yang juga akan menjadi fokus pasangan tersebut selama kampanye dari 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Dua tema tersebut merupakan aspirasi dan kegelisahan dari berbagai elemen masyarakat yang disampaikan kepada Ganjar dan Mahfud, di mana sektor ekonomi dan hukum juga menjadi landasan program prioritas yang akan direalisasikan pasangan nomor urut 3.

“Ekonomi tidak hanya bisa tumbuh, tapi harus tumbuh secara merata. Di sinilah baru terjadi kesejahteraan, kemakmuran, dan juga keadilan,” ujar Arsjad. “Di sisi lain juga, dengan demikian kita pastikan ekonomi menjadi fokus utama karena untuk kesejahteraan. Namun untuk kemakmuran dan keadilan, itulah namanya kepastian hukum,” sambungnya.