ekoran aktivitas hijau yang kurang tepat (greenwashing)\”. Piter juga menambahkan bahwa taksonomi hijau juga dikeluarkan oleh otoritas keuangan di banyak negara. Artinya Langkah OJK mengeluarkan Taksonomi Hijau Indonesia telah sejalan dengan arah kebijakan industri keuangan global yang menjadikan taksonomi hijau sebagai salah satu prioritas kebijakan. Revisi Taksonomi Hijau adalah upaya OJK untuk terus menyempurnakan kebijakannya. Taksonomi Hijau versi satu bisa dikatakan sebagai versi awal yang memperkenalkan klasifikasi aktivitas hijau. Dalam Taksonomi hijau versi terbaru, mulai ada focus pada permasalahan isu tertentu seperti ESG dan isu-isu\xa0 transisi. Dalam Taksonomi terbaru setiap sektor akan dikategorikan hijau, kuning dan merah. Hijau adalah kegiatan usaha yang melindungi, memperbaiki, dan meningkatkan kualitas atas perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, serta memitigasi dan mengadaptasi perubahan iklim dengan mematuhi standar tata kelola yang ditetapkan pemerintah dan menerapkan praktik terbaik di tingkat nasional maupun tingkat internasional. Kuning adalah kegiatan usaha yang memenuhi beberapa kriteria\/ambang batas hijau. Penentuan manfaat kegiatan usaha ini terhadap perlindungan dan pengelolaan lingkungan masih harus ditetapkan melalui pengukuran serta dukungan praktik terbaik lainnya. Sementara merah adalah kegiatan usaha yang tidak memenuhi kriteria\/ambang batas kuning dan\/atau hijau. Menurut Piter Abdullah, kegiatan-kegiatan usaha yang tidak masuk dalam kategori hijau akan kesulitan mendapatkan pendanaan dari SJK. Piter juga menyatakan bahwa dengan menimbang pentingnya THI bagi perkembangan perekonomian, maka THI kedepannya perlu dilengkapi dengan kriteria kuantitatif termasuk emisi karbon. Kategori THI juga perlu disesuaikan dari Hijau dan Kuning menjadi Hijau dan transisi. Artinya ada sektor tertentu yang melakukan proses transisi model bisnis agar dapat memenuhi kriteria hijau dan akan mendapat kemudahan pendanaan.\u00a0\u201cOJK kan sudah menerbitkan aturan dan sudah meresmikan Bursa karbon. Ini menurut saya sangat sejalan dan akan saling melengkapi dengan revisi Taksonomi Hijau. Keduanya adalah bagian dari proses transisi sebuah Perusahaan memperbaiki batas emisi karbon\u201d.\u00a0 Sebagai penutup Piter menegaskan bahwa hadirnya taksonomi hijau dari OJK akan membantu mendorong industri melakukan transisi sehingga bisnisnya lebih ramah lingkungan.\u00a0\u201cPendanaan adalah salah satu aspek terpenting yang menentukan apakah sebuah bisnis dapat berkembang atau tidak. Untuk bisa mendapatkan pendanaan dan artinya bisa berkembang, industry harus mengikuti arahan yang sudah ditetapkan oleh OJK melalui taksonomi hijau. Kalau mereka tidak mau patuh, tidak mau peduli lingkungan mereka tidak bsa mendapatkan pendanaan\u201d. Piala Dunia U-17 Indonesia mulai berlangsung sejak 10 November hingga 2 Desember 2023.Segera beli dan dapatkan tiket resmi pertandingan Piala Dunia U-17 di Jakarta, Bandung, Solo,dan Surabaya di laman https:\/\/www.tickets-u17worldcup.com\/matches”}