GAZA – Dibombardir dan penyerbuan brutal pasukan penjajah Israel (IDF) ke Rumah Sakit al-Shifa belakangan didasari tudingan bahwa kelompok Hamas menggunakan bangunan itu sebagai markas operasi. Israel menunjukkan bukti gambar terowongan yang ternyata menurut mantan perdana menteri Israel Ehud Barak buatan Israel sendiri. Pengambilalihan al-Shifa oleh Israel pada 15 November mengakibatkan banyak orang terbunuh dan terluka, serta ribuan warga Palestina yang terluka, staf medis, dan keluarga mereka harus mengungsi. Ini membuat IDF bekerja siang malam mencoba menampilkan bukti tudingan mereka. Sejauh ini, bukti-bukti yang disodorkan Israel belum meyakinkan. Bukan hanya karena klaim Israel yang tidak konsisten, namun juga karena yang ditampilkan IDF seperti cerita lama yang diulang-ulang. Pada Senin (20/11/2023) malam, klaim Israel kian goyah. Dalam wawancara dengan Christiane Amanpour dari CNN, Ehud Barak mengatakan bahwa Israel-lah yang membangun ruang bawah tanah di bawah Rumah Sakit al-Shifa. Meskipun ia mempertahankan klaim yang tidak berdasar bahwa Hamas telah menggunakan ‘terowongan’ tersebut, ia menyatakan dengan jelas bahwa ruang-ruang tersebut, “dibangun oleh pembangun Israel.” Terkejut dengan komentar Barak, Amanpour meminta verifikasi. “Ketika Anda mengatakan bahwa bangunan itu dibangun oleh insinyur Israel, apakah Anda salah bicara?” “Tidak, tidak,” jawab Barak, “Anda tahu, beberapa dekade yang lalu kami mengelola tempat ini… jadi kami membantu mereka… kami membantu mereka membangun bunker ini agar tersedia lebih banyak ruang untuk operasional rumah sakit.” Israel diketahui membangun jaringan bawah tanah itu pada awal 1980-an. Menurut laporan media Israel, fasilitas bawah tanah tersebut dirancang oleh arsitek Tel Aviv Gershon Zippor dan Benjamin Idelson. “Israel merenovasi dan memperluas kompleks rumah sakit dengan bantuan Amerika, dalam sebuah proyek yang juga mencakup penggalian lantai beton bawah tanah,” menurut Zvi Elhyani, pendiri Arsip Arsitektur Israel, yang menulis di Ynetnews. Infrastruktur bawah tanah adalah bagian dari upaya modernisasi dan perluasan di Al-Shifa yang ditugaskan oleh Departemen Pekerjaan Umum Israel. “Pemerintah sipil Israel di wilayah tersebut membangun Gedung Nomor 2 di kompleks rumah sakit tersebut, yang memiliki ruang bawah tanah semen besar yang menampung binatu rumah sakit dan berbagai layanan administrasi,” menurut sebuah laporan di surat kabar Israel Haaretz. Ruangan dan terowongan di bawah Al-Shifa dilaporkan selesai dibangun pada 1983. Majalah Tablet menggambarkan ruangan tersebut sebagai “ruang operasi bawah tanah dan jaringan terowongan yang aman.” Putra Zippor, Barak, yang mulai bekerja di firma arsitektur ayahnya pada tahun 1990-an, mengatakan bahwa selama pembangunan di al-Shifa pada tahun 1980an, kontraktor konstruksi Israel menyewa Hamas untuk menyediakan penjaga keamanan guna mencegah serangan di lokasi pembangunan. Israel mengklaim bahwa setelah konsolidasi kekuasaan Hamas di Gaza pada tahun 2006, kelompok tersebut mengambil alih fasilitas yang dibangun Israel di bawah Al-Shifa dan memodernisasi serta memperluasnya menjadi pusat operasi komando dan kontrol yang lengkap. Selama periode ini, beberapa jurnalis internasional menggambarkan mereka dipanggil ke pertemuan dengan pejabat Hamas di halaman rumah sakit, dan Israel telah lama menyebut tempat itu sebagai markas penting Hamas. Selama perang tahun 2014 di Gaza, Hamas sempat menggunakan bunker-bunker tersebut sebagai ruang pertemuan. Namun saat ini kelompok tersebut bersikeras tak mengendalikan operasi militer dari bawah ratan di RS al-Shifa. Khalil al-Hayya, anggota politbiro Hamas, membantah tuduhan Israel bahwa kelompok tersebut menggunakan rumah sakit seperti al-Shifa untuk melakukan “perlawanan”. “Penjajah berbohong dan mengarang cerita sebagai bagian dari rencananya untuk menggusur rakyat kami dengan mengusir mereka dari utara ke selatan dan kemudian ke Sinai” di Mesir, kata al-Hayya dalam konferensi pers di Beirut.
Ehud Barak Akui Terowongan di RS al-Shifa Buatan Israel”