REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Analis komunikasi politik, Hendri Satrio mengatakan capres Anies Baswedan memiliki kesempatan untuk memenangkan pemilihan presiden (pilpres) dalam satu putaran saja. Namun kondisi itu akan terwujud jika capres yang didukung oleh partai-partai dari koalisi perubahan ini dapat meraih suara 35 persen lebih.
Menurut Hensat, kondisi kemenangan Anies lebih dari 35 persen sangat mungkin terjadi jika suara umat Islam bisa didapatkannya. Karena Anies memiliki dukungan kuat dari basis pendukung umat muslim.
“Jika dia bisa melewati 35 persen, Anies Baswedan menang satu putaran. Umat muslim di Indonesia merupakan yang terbanyak di dunia, terbesar di dunia, jika terjadi hal-hal yang terkait demokrasi yang dicurangi dan sebagainya, pasti dukungan akan beralih ke Anies Baswedan,” jelas Hendri Satrio saat diskusi publik KedaiKOPI di Jakarta Pusat, Sabtu (18/11/2013).
Dia mengatakan, yang ditakuti dari capres Anies Baswedan oleh para kandidat lain adalah suara dari silent majority yang belum memutuskan. Mereka yang diam dan tidak menunjukkan keberpihakan sangat mungkin untuk mendukung Anies.
“Memang Anies Baswedan adalah kekuatan yang ditakuti oleh dua kandidat lain karena memang banyak dari silent majority. Mereka yang belum memutuskan dan kemungkinan besar akan memilih Anies Baswedan,” katanya.
Selain prediksi itu, Founder Lembaga Survei KedaiKOPI ini juga menjelaskan kemungkinan kekalahan Prabowo. Pasangan Prabowo dan Gibran diprediksinya akan kalah jika Pilpres nantinya menjadi dua putaran.
“Jika saya memprediksi Prabowo, jika tidak satu putaran pun dia akan gagal menembus putaran kedua. Karena Ganjarnya pasti tinggi. Jadi Anies dan Ganjar saya sebut paling berpotensi menembus putaran kedua jika Ganjar dengan PDI Perjuangan serius dan Prabowo bisa jadi menjadi yang kalah pertama,” ujarnya.
Dia menyebut Prabowo saat ini diterpa sentimen Nepo Baby karena menjadikan putra Presiden Jokowi sebagai Cawapres. Sosok Prabowo bagi kalangan pemilih muda juga hanya sekadar dipandang sebagai seorang kakek yang suka berjoget.
“Hasil FGD-nya kedai kopi, anak muda memang sudah punya pilihan. Tapi dia suka bertanya kepada orang tuanya, konfirmasi tentang capres pilihan, apakah ini benar. Banyak yang menarik tapi jika saya memprediksi Prabowo tidak bisa satu putaran, maka dia akan kalah,” katanya.