Jakarta – TikTok berencana untuk membuka kembali TikTok Shop setelah ditutup pada 4 Oktober lalu. Platform jual-beli ini akan kembali hadir di Indonesia dengan bekerja sama dengan perusahaan induk e-commerce lain.
Rencana ini dikonfirmasi oleh Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi UKM, Kemenkop UKM, Temmy Satya Permana. Meskipun demikian, ia belum dapat memberikan banyak komentar tentang rencana perusahaan asal China tersebut.
“Apakah TikTok Shop akan membuka kembali? Iya. Informasi yang saya dapat dari TikTok adalah mereka akan membuka dan akan mematuhi regulasi Indonesia,” kata Temmy di Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta Selatan, Jumat (17/11/2023).
Temmy menyatakan bahwa dirinya telah membaca berbagai pemberitaan di media mengenai bocoran rencana TikTok Shop dalam berbagai versi. Namun, ia belum dapat memastikan apakah benar TikTok akan bekerja sama dengan e-commerce dan perusahaan mana yang akan bekerja sama dengan mereka.
“Tapi saya belum berani mengatakan pasti. Tapi kemungkinan besar mereka akan menjalin kerja sama dengan e-commerce. Kemungkinan besar, karena jika mereka mendirikan PT sendiri, sepertinya tidak mungkin,” ujarnya.
TikTok Shop ditutup karena melanggar aturan di mana e-commerce dilarang untuk bergabung dalam satu platform dengan media sosial. Selain itu, TikTok belum memiliki izin untuk berjualan. Temmy menyebutkan bahwa izin yang diajukan sebelumnya oleh TikTok hanyalah izin Kantor Perwakilan Perusahaan Perdagangan Asing (KP3A). Namun pada kenyataannya, mereka melanggar aturan dengan berjualan.
Oleh karena itu, mereka membutuhkan entitas usaha dengan izin berjualan online. Temmy juga menilai bahwa tidak masalah jika nantinya TikTok tergabung di bawah bendera perusahaan induk e-commerce lain. Pada akhirnya, keputusan akan kembali kepada masyarakat dalam memilih produk yang ingin dibelinya.
Temmy menegaskan bahwa apapun skema yang akan dilakukan oleh TikTok, perusahaan tersebut harus mematuhi dan menyesuaikan dengan regulasi yang berlaku di Indonesia. Rencananya, pada 20 November 2023, akan diadakan pertemuan antara Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan CEO TikTok Shou Zi Chew.
“Sebenarnya kita meminta mereka untuk bertemu pada 20 November, tetapi belum ada jawaban dari CEO-nya,” kata Temmy.
Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki membocorkan bahwa TikTok sedang menjalin pembicaraan dengan perusahaan-perusahaan e-commerce Indonesia terkait peluang kemitraan.
Langkah ini dilakukan sebulan setelah pemerintah melarang TikTok untuk berjualan dan melakukan transaksi melalui TikTok Shop. Teten mengatakan bahwa TikTok telah berhubungan dengan lima perusahaan, termasuk unit e-commerce GoTo Tokopedia, Bukalapak.com, dan Blibli.
“Beberapa perusahaan e-commerce di Indonesia telah berbicara dengan TikTok,” katanya dalam wawancara pada Senin (13/11) seperti yang dikutip dari Reuters. (shc/ara)